ERTIN 1996 '' STRATEGI PEMBELAJARAN EXPOSITORI''

STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

SATAIN WARNA











‘’Makalah ini di susun Guna untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran dan Sebagai Bahan Diskusi pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran ’’

Oleh :
ERTIN (14 01 01 01143)


                                                                                                             



FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2016

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين و الصلاة و السلام على أشرف الأنبياء و المرسلين و
على آله و أصحابه أجمعين. أما بعد
Segala puji bagi Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan  baik berupa nikmat kesehatan ataupun nikmat kesempatan sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat bagi Nabi Muhammad SAW yang telah meletakkan peradaban kemanusiaan yang diridhoi  Allah SWT.
Penulis tahu, bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak  terdapat kekurangan dari sisi isi pembahasan, penulisan kalimat dan sebagainya, beranjak dari  kesadaran itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat  konstruktif sebagai penambahan pengetahuan bagi penulis dalam menyusun makalah di lain waktu.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah ini yang telah memberikan ilmunya serta bimbingannya  kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan Pada teman-teman yang turut memberikan sumbangsih pikiran serta tenaga dalam penyusunan makalah ini.
              Penulis juga tak lupa untuk meminta maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pembuatan makalah ini ada pihak/badan yang merasa dirugikan,karena semuanya hanya kebetulan saja.










DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang...........................................................................................................
B.     Rumusan Masalah......................................................................................................
C.     Tujuan........................................................................................................................
                        
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan karakteristik strategi pembelajaran ekspositori.................................
B.     Prinsip- prinsip dalam pembelajaran Ekspositori.......................................................
C.     Langkah- langkah dalam pelaksanaan strategi  pembelajaran ekspositori.................
D.    Kelebihan dan Kekurangan dalam strategi  pembelajaran ekspositori.......................

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................................
B.     Saran..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen (1998) menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct insruction). Dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapih, sistematik dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib. Siswa juga dituntut untuk menguasai bahan yang telah disampaikan tersebut.
Aliran-aliran psikologi belajar yang sangat berpengaruh dalam strategi pembelajaran ekspositori adalah teori belajar Behavioristik. Aliran belajar behavioristik lebih menekankan kepada pemahaman bahwa perilaku manusia pada dasarnya keterkaitan antara stimulus dan respon, oleh karenanya dalam implementasinya peran guru sebagai pemberi stimulus merupakan factor penting.[1]
B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masaalah dari pembuatan  makalah ini adalah
1.      Apa Pengertian dan karakteristik pembelajaran ekspositori?
2.      Apa Prinsip – prinsip dari pembelajaran ekspositori ?
3.      Bagaimana Langkah- langkah dalam pelaksanaan strategi  pembelajaran ekspositori?
4.      Apa Kelebihan dan Kekurangan dalam strategi  pembelajaran ekspositori?

C.    TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1.      Untuk mengetahui dan memahami Pengertian dan karakteristik pembelajaran ekspositori
2.      Untuk mengetahui  Prinsip – prinsip dari pembelajaran ekspositori
3.       Untuk mengetahui  Langkah- langkah dalam pelaksanaan strategi  pembelajaran ekspositori
4.       Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan dalam strategi  pembelajaran ekspositori

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran optimal. Roy killen (1998) menamakan strategi pembelajaran eksppositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct instruction ). Karena dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak di tuntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh karena starategi ekspositori sering inamakan proses bertutur, maka sering juga dinamakan istilah strategi “chalk and talk”. [2]
Strategi pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai pelajaran secara optimal.[3]
Adapun karakteristik pembelajaran ekspositori adalah
1.      Strategi pembelajaran ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini , oleh karena itu sesring orang mengindentikannya dengan ceramah.
2.      Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta , konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3.      Tujuan utama pembelajaran ialah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya setelah proses pelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapakan kembali materi yang telah diuraikan.

Strategi pembalajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru ( teacher centered approach). Dikatakan demikian , sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik ( academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi ekspositori.
Strategi pembelajaran ekspositori akan efektif manakala:
1.      Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitanya dengan yang akan dan harus dipelajari siswa( overview).
2.      Apabila guru menginginkan agar iswa mempunyai gaya model intelktual tertentu, misalnya agar siswa bisa mengingat bahan pelajaran sehingga ia akan dapat mengunkapaknnya kembali manakala diperlukan.
3.      Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipersentasikan.
4.      Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topic tertentu.
5.      Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur tertentu untuk kegiatan praktik.
6.      Apabila seluruh siswa memilki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu menjelaskan untuk seluruh siswa .
7.      Apabila guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan rendah.
8.      Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan untuk menggunakan strategi yang berpusat pada siswa.
9.      Jika guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.[4]

B.     PRINSIP – PRINSIP PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
Tidak ada satupun strategi pembelajaran yang di anggap lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah di tentukan. Dengan demikian, pertimbangan pertama pengggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai.
Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru. Setiap prinsip tersebut dijelaskan di bawah ini:
a.      Berorientasi pada tujuan
Walaupun penyampaian materi materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran; justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu, guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Seperti kriteria pada umumnya, yang dapat diukur atau berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Hal ini sangat penting untuk dipahami, karena tujuan yang spesifik memungkinkan kita bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran.

b.      Prinsip Komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjukan pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaiakan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa sebagai penerima pesan.

c.       Prinsip Kesiapan
Dalam teori belajar koneksionisme “kesiapan” merupakan salah satu hukum belajara. Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merespon dengan cepat dari setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan; sebaliknya, tidak mungkin setiap individu akan merespon setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum memiliki kesiapan.
Yang dapat kita tarik dari hukum belajara ini adalah, agar siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu kita harus memosisikan mereka dalam keadaan siap baik secara pisik maupun psikis untuk menerima pelajaran. Jangan mulai kita sajikan materi pelajaran, manakala siswa belum siap untuk menerimanya. Seperti halnya kerja komputer, setiap data yang dimasukkan akan dapat disimpan dalam memori manakala sudah tersedia file untuk menyimpan data.

d.      Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mempelajari materi pembelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil adalah manakalah melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi keseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajara mandiri.[5]

C.    LANGKAH- LANGKAH PELAKSANAAN STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

Adapun Prosedur Pelaksanaan Strategi Ekspositori :
1.      Rumuskan Tujuan Yang Ingin Dicapai
Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dipersiapkan oleh guru. Tujuan yang ingin dicapai sebaliknya dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar. Tujuan yang spesifik, seperti yang dijelaskan diatas, dapat memperjelas kepada arah yang ingin dicapai.
Sering terjadi, proses pembelajaran dengan cara bertutur, guru terlena dengan pembahasan yang dilakukannya, sehingga materi pembelajaran menjadi melebar, tidak fokus pada permasalahan yang sedang dibahas. Dengan rumusan tujuan yang jelas, hal ini tidak akan terjadi. Sebab, tujuan yang haru dicapai akan menjadi faktor pengingat bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

2.      Kuasai Materi Pelajaran Dengan Baik
Penguasaan materi pelajaran dengan baik merupakan mutlak penggunaan strategi ekspositori. Penguasaan materi yang sempurna, akan membuata kepercayaan diri guru meningkat, sehingga guru akan mudah mengelola kelas; ia akan bebas bergerak; berani menatap siswa; tidak takut pada perilaku siswa yang dapat mengganggu jalannya proses pembelajaran; dll. Sebaliknya, manakalah guru kurang menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan, ia akan kurang percaya diri sehingga ia akan sulit bergerak, takut melakukan kontak mata dengan siswa; menjelaskan materi pelajaran serba tanggung denga suara yang pelan dan miskin ilustrasi dan lain sebagainya. Akibatnya? Ia akan sulit mengatur irama dan iklim pembelajaran. Guru akan sulit mengontrol dan mengendalikan perilaku-perilaku siswa yang dapat mengganggu jalannya proses pembelajaran.
Agar guru dapat menguasai materi pelajaran ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, pelajari sumber-sumber belajar yang mutakhir. Kedua, persiapkan masalah-masalah yang mungkin mungkin muncul dengan cara menganalisis materi belajar sampai detailnya. Ketiga, buatlah gari besar materi pelajaran yang akan disampaikan.

3.      Kenali Medan dan Berbagai Hal Yang Dapat Mempengaruhi Proses Pemebelajaran
Mengenali lapangan atau medan merupakan hal penting dalam langkah persiapan. Pengenalan medan yang baik memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu proses penyajian materi pembelajaran. Beberapa hal yang berhubungan dengan mean yang harus dikenali diantaraya. Pertama, latar belakang audiens atau siswa yang akan menerima materi, misalnya kemampuan dasar atau pengalaman belajar sesuai dengan materi yang akan disampaikan, minat dan gaya belajar siswa, dsb. Kedua, kondisi ruangan, baik menyangkut luas dan besarnya ruangan, pencahayaan, posisi tempat duduk, maupun kelengkapan ruangan itu sendiri.
Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran.

Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu:
a.      Persiapan (preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositorin sangat tergantung pada langkah persiapan. Tujuan yang ingin dicapai dalam langkah persiapan adalah:
1.      Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif
2.      Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar
3.      Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa
4.      Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran ynag terbuka.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan diantaranya adalah:
a.      Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif
Memberikan sugesti yang positif akan dapat membangkitkan kekuatan pada siswa untuk menembus rintangan dalam belajar. Sebaliknya, sugesti yang negatif akan mematikan semangat belajar.
b.       Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai.
Mengemukakan tujuan sangat penting artinya dalam setiap proses pembelajaran. Dengan mengemukakan tujuan siswa akan paham apa yang harus mereka kuasai serta mau dibawah kemana mereka. Dengan demikian, tujuan merupakan “Pengikut” baik bagi guru maupun bagi siswa. Langkah penting ini sering dilupakan guru. Dalam pembelajaran guru menjelaskna materi pelajaran. Dengan demikian bagi siswa akan mengalami kesulitan, sebab mereka memerlukan waktu untuk beradaptasi terhadap materi pelajaran yang dibahas. Bahkan sering terjadi untuk siswa tertentu proses adaptasi memerlukan waktu yang cukup lama. Artinya, walaupun sudah lama guru bicara tapi merekan belum mengerti apa yang hendak dicapai oleh pembicara guru.
c.       Bukalah file dalam otak siswa
Coba kalian bayangkan, seandainya guru menyampaikan pelajaran yang sama sekali asing bagi anda kenal. Anda akan sulit menangkap materi yang disampaikan, bukan? Apalagi jika mnyampaikan materi itu guru menggunakan istilah-istilah yang sama sekali asing bagi kita.
Bagaikan kerja sebuah komputer, data akan disimpan manakalah filenya sudah tersedia. Demikian juga otak siswa, materi pelajaran akan ditangkap dan disimpan dalam memori manakalah sudah tersediah file atau kapling yang sesuai. Artinya, sebelum kita akan menyampaikan materi pelajaran maka terlebih dahulu kita harus membuka file dalam otak siswa agar materi itu bisa ditangkap.

b.      Penyajian (presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipersiapkan guru dalam penyajian ini adalah bagaimana dengan materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini:
1.      Penggunaan bahasa
Penggunaan bahasa merupakan aspek yang sangat berpengaruh untuk keberhasilan presentasi. Ada beberpa yang harus diperhatikan dalam penggunaan  bahasa. Pertama, bahasa yang digunakan sebaiknya ahasa yang bersifat komunikatif dan mudah dipahami. Bahasa komunikatif hanya muncul manakalah guru memiliki kemampuan bertutur yang baik. Oleh karena itu guru dituntut untuk tidak menyajikan materi pelajaran dengan cara membaca buku atau teks atau tertulis, tetapi guru menyampaikan materi pelajaran secara langsung dengan bahasanya sendiri. Kedua, dalam penggunaan bahasa guru harus memperhatikan tingkat perkembangan audiens atau siswa. Misalnya, penggunaan bahasa untuk anak SD berbeda dengan bahasa untuk tingkat mahasiswa.
2.      Intonasi suara
Intonasi suara adalah pengaturan sesuai dengan pesan yang ingin disampaiakan. Guru yang baik akan memahami kapan ia akan meninggikan nada suaranya, dan kapan ia harus melemahkan suaranya. Pengaturan nada suara akan membuat perhatian siswa tetap terkontrol , sehingga tidak akan mudah bosan.
3.      Menjaga kontak mata dengan siswa
Dalam proses penyajian materi pelajaran, kontak mata merupakan hal yang sangat penting untuk membuat siswa untuk tetap memperhatikan pelajaran. Melalui kontak mata yang selamanya terjaga, siswa bukan hanya merasa dihargai oleh guru, akan tetapi mereka juga seakan-akan diajak terlibat dalam proses penyajian. Oleh sebab itu, guru sebaiknya secara terus menerus menjaga dan memeliharanya. Pandanglah siswa secara bergiliran, jangan biarkan pandangan mereka tertuju pada hal-hal di luar materi pelajaran
4.      Menggunakan joke-joke yang menyenangkan
Menggunakan joke adalah kemampuan guru menjaga agar kelas tetap hidup dan segar melalui penggunaan kalimat atau bahasa yang lucu. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan joke diantaranya:
1.       Joke yang digunakan harus relevan dengan isi materi yang dibahas.
2.       Sebaiknya joke muncul tidak terlalu sering. Guru yang terlalu sering memunculkan joke hanya akan membuat kelas seperti dalam suasana pertunjukan. Oleh sebab itu, guru mesti paham kapan ia sebaiknya memunculkan joke-joke tertentu.

c.       Menghubungkan (corelation).
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan tiada lain untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berfikir dan kemampuan berfikir siswa.

d.      Menyimpulkan (generalization)
Menyimpulkan adalah tahap memahami inti dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil intisari dari proses penyajian. menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan kepada siswa tentang kebenaran suatau paparan. Dengan demikian, siswa tidak merasa ragu lagu akan pelajaran guru. Menyimpulkan bisa dilakukan dengan cara, diantaranya:
1.      Dengan cara mengulang kembali inti-inti materi yang menjadi pokok persoalan. Dengan cara demikian, diharapkan siswa dapat menangkap inti materi yang telah disajikan.
2.      Dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang telah disajikan. Dengan cara demikian, siswa dapat mengingat kembali keseluruhan materi pelajaran yang telah dibahas.
3.      Dengan cara mapling melalui pemetaan keterkaitan antarmateri pokok-pokok materi.

e.       Penerapan (aplication)
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah merea menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang bisa dilakukan pada langkah ini diantaranya,:
1.      Dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan.
2.       Dengan memberikan test yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.[6]

F.     KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
1.      Kelebihan
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang banyak dan sering digunakan . hal ini disebabkan strategi ini memiliki beberapa keunggulan , di antaranya:
a.       Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol ururtan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan
b.      Dengan strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila mteri pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
c.       Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekalugus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).
d.      Strategi pembelajaran ini juga bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
2.      Kelemahan
a.       Strategi pembelajaran hanya mungkin dapat dilakukan terhadap terhadap siswa yang memiliki kemampuan menyimak dan mendengar dengan baik secara baik.
b.      Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan , minat, bakat, serta perbedaan gaya belajar.
c.       Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi , hubungan interpersonal serta kemampuan berpikir kritis.
d.      Keberhasilan  strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung terhadap apa yang dimiliki oleh guru , seperti persiapan, pengetahuan, rasa percay diri, semangat, antusiasme, motivasi  dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (komunikasi) dan kemampuan mengelola kela. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.
e.       Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah ( one-way communication) , maka kesempatan untuk mengontrol pemehaman siswa akan materi pembelajaran akan sangat terbatas pula . di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru.
Memerhatikan beberapa kelemahan ini, maka sebaiknya dalam melaksanakan strategi ini guru perlu persiapan yang matang baik mengenai materi pelajaran yang akan disampaikan maupun mengenal hal-hal lain yang dapat memengaruhi kelancaran proses presentasi.[7]


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran optimal.
Adapun karakteristik dari strategi pembelajaran ekspositori adalah
a.       Strategi pembelajaran ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal .
b.      Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi.
c.       Tujuan utama pembelajaran ialah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.
Kemudian memerhatikan beberapa kelemahan dari strategi pembelajaran ekspositori ini, maka sebaiknya dalam melaksanakan strategi ini guru perlu persiapan yang matang baik mengenai materi pelajaran yang akan disampaikan maupun mengenal hal-hal lain yang dapat memengaruhi kelancaran proses presentasi.

B.     SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini para pembaca dan Kami selaku pemateri, mendapatkan manfaatnya. Dan apabila terdapat kekhilafan dan kekurangan dalam penulisan atau penyajian makalah ini kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini lebih bermanfaat di masa yang akan datang.









DAFTAR PUSTAKA


Drs. H. Ahmad sabri, M.Pd. 2007.strategi belajar mengajar dan micro teaching.Ciputat: PT. CIPUTAT PRESS.
Drs. Syafaruddin, M.pd, Drs. Irwan Nasution, M.Sc.2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum Teaching.
Dr wina Sanjaya M.Pd. 2007. Strategi pembelajaraan berorientasi standar proses pendidikan, Jakara : kencana, Ed.1. Cet.3.
La hadisi, S.Ag. M.Pd.I. 2009. Strategi Pemnbelajaran. Kendari: CV. SHADRA. Ed 1 Cet Ke 1.
http://srrylestari.blogspot.com/2015/03/makalah-strategi-pembelajaran.html diakses tanggal 3 april 2016.
http://rinaldihardiansah.blogspot.com/2013/07/makalah-model-pembelajaran-ekspositori.html diunduh tanggal 3 april 2016.




[1]http://srrylestari.blogspot.com/2015/03/makalah-strategi-pembelajaran.html diakses tanggal 3 april 2016.
[2]Drs. Syafaruddin, M.pd, Drs. Irwan Nasution, M.Sc., Manajemen Pembelajaran, (Jakarta:Quantum Teaching, 2005) hal 167.
[3]Drs. H. Ahmad sabri, M.Pd,strategi belajar mengajar dan micro teaching,Ciputat: PT. CIPUTAT PRESS,2007,hal:65.
[4]Dr wina Sanjaya M.Pd, Strategi pembelajaraan berorientasi standar proses pendidikan, (Jakara : kencana,2007Ed.1. Cet.3 ), hlm 179- 180.
[5]http://rinaldihardiansah.blogspot.com/2013/07/makalah-model-pembelajaran-ekspositori.html diunduh tanggal 3 april 2016.
[6]La hadisi, S.Ag. M.Pd.I,Strategi Pemnbelajaran,( Kendari: CV. SHADRA, 2009 Ed 1 Cet Ke 1), hl 69- 81.
[7]Dr wina Sanjaya M.Pd, Ibid , (jakara : kencana,2007 Ed.1. Cet.3 ), hlm 190-192.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah hak dan kewajiban guru

MAKALAH HADIS PENDIDIKAN

makalah strategi pembelajaran PAI