makalah strategi pembelajaran PAI



STRATEGI  PEMBELAJARAN  PENDIDIKAN  AGAMA  ISLAM

Makalah Ini Di Susun Guna Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metodologi Pembelajaran PAI
OLEH;
ERTIN

(14010101143)






FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PAI / III
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2015



KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT., atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Rasulullah, Muhammad Saw. atas bimbingannya kepada kita semua untuk senantiasa berada pada jalan kebajikan, jalan islam yang mulia.
Dalam kesempatan ini, Penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada bapakMetodologi Pembelajaran PAI, karena atas bimbinganya dan arahannya Penulis termotivasi dan mendapatkan gambaran yang inspiratif dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, Penulis mencoba menguraikan berbagai hal yang berkaitan dengan Strategi Pembelajaran PAI ‘’.
Penulis sangat menyadari akan kerterbatasan dan kekurangan wawasan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan kontribusi kritik dan saran dari rekan-rekan pembaca yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan makalah ini bahkan penyempurnaan makalah-makalah yang akan disusun selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua demi menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua. Amin.


                          Kendari,13 september 2015 
                          Penulis,                                        


(ii)
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang..................................................................... 1
B.     Rumusan dan Tujuan Masalah............................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Strategi pembelajaran......................................... 3
B.     Tujuan dan Fungsi Strategi Pembelajaran............................ 4
C.     Prinsip- prinsip belajar dan pembelajaran............................. 5
D.    Kriteria pemilihan strategi pembelajaran.............................. 7
E.     Faktor- factor yang mempengaruhi Pembelajaran PAI........ 8
F.      Penerapan strategi pembelajaran PAI................................... 9                 


BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................ 12
B.     Saran.................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 13



(iii)






BAB I
                                                       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Usaha untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam senantiasa terus dikembangkan melalui pengkajian berbagai komponen pendidikan. Perbaikan dan penyempurnaan kurikkulum, bahan ajar, manajemen pendidikan, proses belajar mengajar dan lain-lain sudah banyak dilakukan. Tujuan utamanya adalah untuk memajukan pendidikan nasional dan meningkatkan hasil pendidikan, tidak terkecuali bidang Pendidikan Agama Islam.
            Perbaikan dan penyempurnaan sistem pembelajaran merupakan upaya yang paling nyata dalam meningkatkan proses dan hasil belajar para siswa sebagai salah satu indikator kemajuan dan kualitas pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah, agar tujuan pendidikan dan pengajaran berjalan dengan benar. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan siswa, berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar Upaya tersebut diarahkan kepada kualitas pembelajaran sebagai sebuah proses yang diharapkan dapat menghasilkan kualitas hasil belajar siswa
            Strategi pembelajaran adalah salah satu upaya  yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Komponen-komponen pendidikan dan pengajaran diatur sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi yang optimal dalam mencapai tujuan pengajaran dan pendidikan. Strategi pembelajaran juga memberikan alternatif terhadap proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Semua sumber belajar , baik manusia maupun  sarana dan prasarana dirancang dan direncanakan untuk membantu proses belajar para siswa. 

B.     Rumusan dan Tujuan Masalah
           Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dalam makalah tentang Strategi Pembelajaran dalam Pendidikan agama Islam ini akan membahas hal-hal sebagai berikut:
1.            Pengertian Strategi Pembelajaran.
2.            Tujuan dan fungsi pembelajaran.
3.             Prinsip-prinsip Belajar dan pembelajaran.
4.            Kriteria Pemilihan Strategi  Pembelajaran.
5.            Faktor-faktor yang mempengaruhi Pembelajaran PAI.
6.            Penerapan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.




  






  
  
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Strategi Pembelajaran
         Istilah “strategi” berasal dari bahasa yunani strategos yang berarti keseluruhan usaha termasuk perencanaan, cara taktik yang digunakan oleh militer untuk mencapai kemenangan dalam peperangan.[1] Strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada berbagai pengertian  strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli pembelajaran (instructional technology), di antaranya akan dipaparkan sebagai berikut:
a.       Kozna (1989) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
b.      Gerlach dan Ely (1980) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran merupakan cara- cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
c.       Dick dan Carey (1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang/atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
d.      Gropper (1990) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
e.       Menurut Drs, Muhaimin, M.A. Strategi Pembelajaran adalah metode untuk menata interaksi antara peserta didik dengan komponen-komponen metode pembelajaran lain, seperti pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran.
        Strategi pengelolaan pembelajaran PAI berupaya untuk menata interaksi peserta didik dengan memperhatikan empat hal, yaitu:
1.      Penjadwalan kegiatan pembelajaran yang menunjukkan tahap-tahap kegiatan yang harus ditempuh peserta didik dalam pembelajaran.
2.       Membuat catatan kemajuan belajar  peserta didik melalui penilaian yang komprehensip dan berkala selama proses pembelajaran berlangsung maupun sesudahnya.
3.      Pengelolaan motivasi peserta didik dengan menciptakan cara-cara yang mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
4.      Pengawasan belajar yang mengacu pada pemberian kebebasan untuk memilih tindakan belajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
          Memerhatikan beberapa pengertian strategi pembelajaran di atas , dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.[2]

B.     Tujuan dan Fungsi Strategi Pembelajaran
         Dalam proses belajar mengajar, strategi pembelajaran sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas anak didik menuju terbinanya insan yang handal dan mampu. Tentunya untuk tujuan ini maka strategi pembelajaran termasuk didalamnya mengidentifikasi segala bentuk dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
       Muhaimin, mengemukakan bahwa paling tidak strategi pembelajaran tersebut sangat bermanfaat pada setiap tahapan dan proses belajar mengajar, baik pada tahap kesiapan (Readiness), pemberian motovasi, perhatian, memberikan persepsi, retensi maupun dalam melakukan transfer ilmu pengetahuan kepada siswa.
        Dapat di jelaskan bahwa strategi yang dibutuhkan adalah persiapan proses belajar mengajar dan yang harus diperhatikan adalah kesiapan belajar siswa baik fisik maupun psikis (Jasmani-Rohani) yang memungkinkan siswa atau subjek untuk melakukan proses belajar. Selanjutnya, pada aspek pemberian motivasi, strategi sangat memberikan pengaruh karena motivasi ini mengharuskan adanya tenaga pendorong (motivator) atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu dalam hal ini adalah pada pencapaian tujuan proses belajar mengajar. Adapaun target ideal dari strategi dalam proses pembelajaran adalah kemampuan siswa memahami apa yang telah dipelajari baik kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik. Atas dasar ini maka perhatian atau dapat dikatakan kesungguhan dan keseriusan siswa dalam proses belajar mengajar menjadi sangat urgen. Pada prinsip ini menyangkut suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya.
        Oleh sebab itu fungsi strategi pandidikan dalam arti mikro (sempit) adalah suatu cara atau teknik yang dapat membantu (secara sadar) pelaksanaan pendidikan dalam mengembangkan aspek jasmani dan rohani peserta didik.
        Berkenaan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, strategi pendidikan  merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan termasuk dalam  merencanakan pembelajaran hingga pada pelaksaan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajar muaranya pada tercapainya tujuan tersebut.[3]

C.    Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran
   Adapun Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran antara lain adalah:
1.       Prinsip Kesiapan (Readiness)
             Salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar adalah kesiapan peserta didik yaitu kesiapan kondisi fisik dan psikisnya.  Peserta didik yang belum siap melaksanakan tugas belajar akan mengalami kesulitan atau bahkan putus asa dalam belajar. Kesiapan ini meliputi kematangan dan pertumbuhan fisik dan psikis, tingkat kepandaian, pengalaman belajar sebelumnya, motivasi dan lain-lain.
2.         Prinsip motivasi (motivation)
              Adanya motivasi yang tinggi untuk belajar  pada diri peserta didik, yang ditandai dengan bersungguh-sungguh dan menunjukkan minat serta perhatian dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar, berusaha keras dan meluangkan waktu yang cukup untuk belajar serta menyelesaikan tugas. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam hendaknya selalu diusahakan  agar dapat menimbulkan motivasi intrinsik dengan penerapan metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi belajar dalam diri peserta didik. Sedangkan untuk menumbuhkan motivasi ekstrinsik adalah dengan menciptakan suasana lingkungan yang religius yang akan memotivasi belajar peserta didik untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.
3.      Prinsip partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
             Prinsip ini adalah salah satu prinsip yang sangat penting dalam pembelajaran. Minat belajar yang tinggi yang diikuti oleh tercurahnya perhatian pada kegiatan belajar mengajar akan membawa peserta didik ke suasana berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Keaktifan peserta didik tidak hanya dilihat dari gerakan-gerakan badaniah saja, tetapi juga dari keaktifan mereka secara akliah dan batiniyah misalnya perhatian peserta didik yang terfokus pada isi ceramah  yang disampaikan oleh guru, tanya jawab, berdiskusi, mengerjakan tugas serta kegiatan-kegiatan lain yang mendukung kegiatan belajar mengajar, sehingga pikiran dan perasaan peserta didik tidak berpindah pada obyek lain.
4.      Prinsip Persepsi
           Persepsi adalah suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan seseorang dapat menerima dan menyerap informasi yang diperoleh dari lingkungannya. Semua proses belajar mengajar selalu dimulai dari persepsi yaitu setelah peserta didik menerima stimulus berupa materi pembelajaran dari guru.
5.      Prinsip Retensi
              Prinsip retensi yaitu mengingat kembali materi pembelajaran yang sudah dipelajari oleh peserta didik. Dengan retenzi membuat apa yang sudah dipelajari dapat bertahan atau tinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat diingat kembali apabila diperlukan.[4]
6.       Umpan Balik dan Penguatan
         Prinsip belajar yang berkaitan dengan umpan bailk dan penguatan terutama ditekankan oleh teori belajar Operant Conditionong dari B.F. Skinner. Kalau pada teori Conditionong yang diberikan kondisi adalah stimulusnya, maka pada Operant Conditioning yang diperkuat adalah responsnya. Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akan merupakan umpan balik  yang menyenangkan dan berpengaruh baik untuk usaha belajar selanjutnya.
7.      Perbedaan individual
       Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. Sistem pendidikan klasikal yang dilakukan di sekolah kita kurang memperhatikan masalah perbedaan individu. Umumnya proses pembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan yang rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan pengetahuannya.[5]

D.    KRITERIA PEMILIHAN STRATEGI PEMBELAJARAN
    Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam memilih strategi pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
1.      Relevansi yakni derajat kaitan fungsional antara strategi pembelajaran sebagai dimensi instrumental dengan tujuan/sasaran belajar, dengan tolak ukur dari segi bagaimana sesuatu itu dipelajari dan bukannya dari segi apa yang dipelajari.
2.      Efektivitas (hasil guna) yakni tingkat instrumentalitas atau hubungan kausal linier antara strategi pembelajaran dengan tujuan yang ingin dicapai.
3.      Efisiensi (daya guna) yakni yang bekaitan dengan perbandingan upaya (proses belajar) dengan hasil (pencapaian tujuan) khususnya ditinjau dari prinsip ekonomis, seperti pemilihan strategi pembelajarn yang lebih sederhana, murah dan mudah, serta bervariasi tetapi mencapai tujuan yang optimal. Efisiensi haruslah memperhitungkan daya guna (segi waktu, biaya dan tenaga), namun tetap mencapai tujuan yang optimal.[6]

E.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
           Dalam Pembelajaran ada tiga komponen utama atau faktor yang saling berpengaruh dalam proses pembelajaran pendidikan Agama, yaitu:
1.      Kondisi pembelajaran Pendidikan Agama. Faktor kondisi ini berhubungan dengan pemilihan,penetapan dan pengembangan metode pembelajaran PAI. Kondisi pembelajaran PAI dapat diklasifikasi menjadi tujuan pembelajaran, karakteristik bidang studi dan kendala pembelajaran PAI. Tujuan pembelajaran PAI adalah hasil yang diharapkan dapat dicapai dalam proses pembelajaran. Karakteristik bidang studi PAI adalah aspek yang terbangun dalam stuktur isi atau tipe isi bidang studi, berupa fakta, konsep, dalil/hukum, prinsip/kaidah, prosedur dan keimanan yang menjadi landasan dalam mendeskripsikan strategi pembelajaran. Sedangkan kendala pembelajaran adalah bisa berupa keterbatasan sumber belajar, keterbatasan alokasi waktu atau keterbatasan media pembelajaran.
2.      Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah cara-cara tertentu yang paling sesuai untuk dapat diterapkan dalam pembelajaran PAI untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tujuan pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
3.      Hasil Pembelajaran PAI  adalah mencakup semua akibat yang dapat dijadikan indikator keberhasilan penggunaan metode yang digunakan dalam pembelajaran. Hasil pembelajaran PAI dapat berupa hasil yang nyata dan hasil yang diinginkan. Hasil yang nyata adalah hasil belajar PAI yang dicapai peserta didik secara nyata dengan  digunakannya metode tertentu dalam pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kondisi tertentu. Sedangkan tujuan yang diinginkan biasanya sering mempengaruhi keputusan perancang pembelajaran PAI dalam melakukan pilihan suatu metode pembelajaran yang paling baik untuk digunakan  sesuai dengan kondisi yang ada.[7]

F.      Penerapan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
    Pembelajaran Pendidikan Agama Islam selain berorientasi pada masalah kognitif, tetapi lebih mengedepankan aspek nilai, baik nilai ketuhanan maupun kemanusiaan yang hendak ditumbuh kembangkan ke dalam diri peserta didik sehingga dapat melekat ke dalam dirinya dan menjadi kepribadiannya. Menurut Noeng Muhajir (1988) seperti dikutip oleh Drs. Muhaimin, M.A. ada beberapa strategi yang bisa digunakan dalam pembelajaran nilai, yaitu:
1.      Strategi Tradisional Yaitu pembelajaran nilai dengan jalan memberikan nasehat atau indoktrinasi. Strategi ini dilaksanakan dengan cara memberitahukan secara langsung nilai-nilai mana yang baik dan yang kurang baik. Dengan strategi tersebut guru memiliki peran yang menentukan, sedangkan siswa tinggal menerima kebenaran dan kebaikan yang disampaikan oleh guru. Penerapan Strategi tersebut akan menjadikan peserta didik hanya mengetahui atau menhafal jenis-jenis nilai tertentu dan belum tentu melaksanakannya. Karena itu tekanan strategi ini lebih bersifat kognitif.
2.      Pembelajaran nilai dengan Strategi Bebas yang merupakan kebalikan dari strategi tradisional. Dalam penerapannya guru memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih dan menentukan nilai-nilai mana yang akan diambilnya. Dengan demikian peserta didik memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk memilih dan menentukan nilai pilihannya, dan peran peserta didik dan guru sama-sama terlibat secara aktif. Kelemahan metode ini peserta didik belum tentu mampu memilih nilai mana yang baik atau buruk bagi dirinya sehingga masih sangat diperlukan bimbingan dari pendidik untuk memilih nilai yang terbaik.
3.      Pembelajaran nilai dengan Strategi Reflektif yaitu dengan menggunakan pendekatan teoretik ke pendekatan empirik dengan mengaitkan teori dengan pengalaman. Dalam penerapan strategi ini dituntut adanya konsistensi  dalam penerapan teori dengan pengalaman peserta didik. Strategi ini lebih relevan dengan tuntutan perkembangan berpikir peserta didik dan tujuan pembelajaran nilai untuk menumbuhkan kesadaran rasional terhadap suatu nilai tertentu.
4.      Pembelajaran nilai dengan Strategi trasinternal yaitu membelajarkan nilai dengan melakukan tranformasi nilai, transaksi nilai dan trasinternalisasi. Dalam penerapan strategi ini guru dan peserta didik terlibat dalam komunilasi aktif baik secara verbal maupun batin (kepribadian). Guru berperan sebagai penyaji informasi, pemberi contoh atau teladan, serta sumber nilai yang melekat dalam pribadinya yang direspon oleh peserta didik dan mempolakan dalam kepribadiannya.
         Selanjutnya beberapa metode pembelajaran PAI yang bisa diterapkan dalam pengembangan pembelajaran PAI. Menurut konsep metode pengajaran yang ditawarkan oleh Ibnu Sina berpendapat bahwa penyampaian materi pembelajaran pada anak harus disesuaikan denga sifat dari materi pelajaran tersebut, sehingga antara metode dengan materi yang diajarkan tidak akan kehilangan daya relevansinya.  Ada beberapa metode pembelajaran yang ditawarkan oleh Ibnu Sina antara lain adalah metode talqin (Sekarang dikenal dengan metode tutor sebaya), metode demonstrasi, pembiasaan dan teladan, diskusi dan penugasan.  
a.       Metode Tutor teman sebaya biasanya digunakan dalam pembelajaran al Qur’an, yaitu dengan cara menugaskan peserta didik yang pintar untuk membimbing teman-temannya yang masih tertinggal.     
b.       Metode Demonstrasi menurut Ibnu Sina, dapat digunakan dalam pembelaran menulis. Menurutnya dengan metode tersebut seorang guru mencontohkan terlebih dahulu tulisan huruf hijaiyah kepada peserta didik dilajutkan denga pengucapan huruf-huruf tersebut kemudian di tirukan oleh peserta didik. Untuk pembelajaran masa sekarang, metode ini bisa diterapkan pada materi pembelajaran yang berorientasi pada ranah psikomotor seperti pembelajaran wudhu atau shalat dan lain-lain.
c.       Metode pembiasaan dan teladan adalah salah satu metode yang paling efektif diterapkan pada pengajaran akhlak dengan dilakukan pembiasaan dan teladan yang disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik.
d.      Penerapan metode Diskusi  dilakukan dengan cara penyajian pelajaran yang berupa pengetahuan yang bersifat rasional dan teoritis. Metode ini kemudian berkembang pesat pada sekarang ini.[8]






BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
              Dalam proses pembelajaran seorang guru sebagai pengajar harus pandai-pandai dalam mengambil langkah agar proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan tercapai tujuan pendidikan. Diantaranya adalah dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran PAI antara lain yaitu:
a.       Prinsip-prinsip Pembelajaran yang meliputi prinsip kesiapan peserta didik, motivasi, Prinsip partisipasi peserta didik, prinsip persepsi, dan prinsip retensi.
b.      Tujuan dan fungsi strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk lebih mengikatkan kualitas anak didik menuju terbinanya insan yang handal dan mampu. Tentunya untuk tujuan ini maka strategi pembelajaran termasuk didalamnya mengidentifikasi segala bentuk dalam pelaksanaan proses belajar mengajar .
c.       Beberapa kriteria pemilihan strategi pembelajaran yaitu: berorentasi pada tujuan, memlih teknik/metode yang tepat dan penggunaan media pembelajaran yang sesuai. 
d.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran, yaitu :  kondisi pembelajaran agama, metode pembelajaran pendidikan agama dan hasil pembelajaran pendidikan agama.
e.       Penerapan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Strategi Tradisiona,Pembelajaran nilai dengan Strategi Bebas, Pembelajaran nilai dengan Strategi Reflektif dan Pembelajaran nilai dengan Strategi trasinternal
B.     SARAN
              Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan disebabkan keterbatasan pengetahuan kami dan oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA
I.L. Pasaribu dan Drs. B. Simandjuntak, Proses Belajar Mengajar, edisi II   ( Bandung ; Tarsito Bandung, 1983).
http://zuyinah.blogspot.co.id/2012/03/makalah-pembelajaran-pai.html.di akses tanggal 11 september 2015
http://jamal-alfath.blogspot.co.id/2011/06/strategi-pembelajaran-pendidikan-agama.html. diakses tanggal 12 september 2015.
http://ainulfadilah.blogspot.co.id/2014/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_7517.html di akses 13 september 2015
http://uihanamizuki.blogspot.co.id/2014/12/makalah-belajar-dan-pembelajaran-asas.html. di akses tanggal 13 september 2015.
http://elangemasnya.blogspot.co.id/2013/05/strategi-pembelajaran-pendidikan-agama_22.html.di akses tanggal 13 september 2015.
http://satyaningdharma.blogspot.co.id/2014/05/kriteria-pemilihan-strategi-pembelajaran.html.di akses tanggal 13 september 2015.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah hak dan kewajiban guru

MAKALAH HADIS PENDIDIKAN