makalah peran, fungsi , klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
TUGAS : MEDIA PEMBELAJARAN
PERAN, FUNGSI, KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK MEDIA
PEMBELAJARAN
di
susun oleh:
AHMAD PRIYANTO
SITI AMINAH AMIN
ROHAYU
ERTIN
FAKULTAS
TARBIYAH
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
KATA PENGANTAR
Segala puji
bagi Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan baik berupa nikmat kesehatan ataupun nikmat
kesempatan sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat bagi Nabi Muhammad SAW
yang telah meletakkan peradaban kemanusiaan yang diridhoi Allah SWT.
Penulis tahu,
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dari sisi isi pembahasan, penulisan kalimat dan
sebagainya, beranjak dari kesadaran itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif sebagai penambahan pengetahuan
bagi penulis dalam menyusun makalah di lain waktu.
Terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah
ini yang telah memberikan ilmunya serta
bimbingannya
kepada kami
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan Pada teman-teman yang turut memberikan sumbangsih pikiran serta tenaga
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis juga tak lupa untuk
meminta maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pembuatan makalah ini ada
pihak/badan yang merasa dirugikan,karena semuanya hanya kebetulan saja.
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................
Kata Pengantar............................................................................................................
Daftar
Isi.......................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................................
A. Latar Belakang
Masalah.........................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan
..................................................................................................................
BAB II.
PEMBAHASAN...............................................................................................
A. Peran media
pembelajaran.....................................................................................
B. Fungsi Media
Pembelajaran................................................................................................
C.
klasifikasi media pembelajaran..........................................................................................
D.
karakteristik Media
Pembelajaran.....................................................................................
BAB III.
PENUTUP.....................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................................
DAFTRA
PUSTAKA...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran
yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memili media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas
dan respons yang diharapkan siswa jyasau
setekag oenbekaharab berkabgsybgm dab jibtejs oenbekaharab ternasuk
karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi
utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan
oleh guru.
Pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan
keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan
media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada
saat itu.
Tak bisa dipungkiri,
dewasa ini media telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Di negara maju,
media telah mempengaruhi hampir sepanjang waktu hidup seseorang. Bahkan seorang
insinyur ternama Amerika Serikat, B. Fuller mengatakan bahwa media telah
menjadi "orang tua ketiga" bagi anak (guru adalah orang tua kedua).
Meskipun perkembangannya di Indonesia belum mencapai taraf seperti itu, namun
kecenderungan ke arah itu sudah mulai tampak.
Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, peranan media juga tidak bisa
diabaikan.
Sebagai salah satu
komponen pembelajaran, media tidak bisa luput dari pembahasan sistem
pembelajaran secara menyeluruh. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Namun kenyataanya bagian inilah yang masih sering
terabaikan dengan berbagai alasan. Alasan yang sering muncul antara lain:
terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang
tepat, tidak tersedianya biaya, dll. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi
jika setiap guru telah membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam
hal media pembelajaran. Sesungguhnya betapa banyak jenis media yang bisa
dipilih, dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan kondisi waktu, biaya
maupun tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Setiap jenis media memiliki
karakteristik tertentu yang perlu kita pahami, sehingga kita dapat memilih
media yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan
pengertian media pembelajaran, sumber
belajar.
2. Menjelaskan
fungsi, media dalam pembelajaran.
3. Menjelaskan peranan media dan sumber belajar.
4. Menjelaskan manfaat dari media pembelajaran.
C. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan media belajar dan sumber belajar.
2.
Untuk
mengetahui peran dan fungsi apa saja yang diperlukan dalam
media pembelajaran
3.
Untuk
mengetahui manfaat dari media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan
media pembelajaran
Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani
(1997), diantaranya adalah:
a. Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi
peserta didik.
b. Media pembelajaran
mengatasi batas-batas ruang kelas.
c. Mengamati benda yang terlalu kecil.
d. Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau terlalu
lambat.
e. Mengamati suara yang halus untuk didengar.
f. Mengamati peristiwa-peristiwa alam.
g. Media pembelajaran
berperan membangkitkan minat belajar yang baru.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa media
pembelajaran berperan untuk membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Media
pembelajaran dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang menyangkut
pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pernyataan Nana Sudjana (2005) bahwa media
pembelajaran berperan untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran.
Peranan Media dalam proses belajar mengajar
menurut Gerlac dan Ely (1971:285) ditegaskan bahwa ada tiga keistemewaan yang
dimiliki media pengajaran yaitu :
1. Media memiliki kemampuan
untuk menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian.
2. Media memiliki kemampuan
untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara
disesuaikan dengan keperluan, dan
3. Media mempunyai
kemampuan utuk menampilkan sesuatu objek atau kejadian yang mengandung makna.
4. Begitu juga, Ibrahim
(1982:12) mengemukakan fungsi atau peranan media dalam proses belajar mengajar
antara lain :
1) Dapat menghindari
terjadinya verbalisme,
2) Membangkitkan minat atau
motivasi,
3) Menarik perhatian,
4) Mengatasi keterbatasan
ruang, waktu dan ukuran,
5) Mengaktifkan siswa dalam
belajar dan
6) Mengefektifkan pemberian
rangsangan untuk belajar.
B. Fungsi Media Pembelajaran
Terdapat
beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli:
1. Nana Sujana dan
Ahmad Rivai (1991)
Beliau menjelaskan bahwa media
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa pada pengajaran yang pada
gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Ada dua
alasan untuk memperkuat pernyataan tersebut.
a. Berkenaan
dengan proses belajar pebelajar (siswa).
· Pengajaran akan
lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa.
· Bahan
pengajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan
memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
· Metode mengajar
akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga, apa lagi bila guru mengajar setiap jam pelajaran.
· Siswa lebih
banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru,
tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan
lain-lain.
b. Berkenaan
dengan taraf berfikir siswa.
Taraf berfikir siswa mengikuti taraf perkembangan.
Dimulai dari berfikir kongkrit menuju ke berfikir kompleks. Penggunaan media
pengajaran erat kaitannya dengan tahap berfikir tersebut sebeb melalui media
pengajaran hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.
2. Arief S.
Budiman, dkk (1986)
Dalam penjelasannya dikemukakan bahwa media pengajaran
memiliki beberapa fungsi.
1. Dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman tiap siswa
berbeda-beda. Jika siswa tidak mungkin dibawa keobyek yang dipelajari, maka
obyeklah yang dibawa kesiswa.
2. Dapat melampaui
batas ruang kelas
3. Memungkinkan
adanya interaksi langsung antara siswa denagn lingkungan.
4. Menghasilkan
keseragaman pengamatan
5. Dapat
menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit dan realitas.
6. Membangkitkan
keinginan dan minat baru.
7. Membangkitkan
motivasi dan merangsang anak untuk belajar
8. Memberikan
pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit ke yang abstrak.
3. Ibrahim msc
(1977)
Dikemukakan secara rinci fungsi media dalam proses
pembelajaran antara lain:
1. Menyaksikan
benda yang ada atau peristiwa yang terjadi denagn masa lampau dengan
perantaraan gambar, potred, slide, film, video, atau media yang lain.
2. Mengamati benda
atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jarak jauh, berbahaya atau
terlarang, misalnya tentang video harimau dihutan.
3. Memperoleh
gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar dihadapi secara langsung
karena keadaan yang tak memungkinkan.
4. Mendengarkan
suara yang sukar ditangkap dengan tekingga secara langsung
5. Mengamati denga
teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar
ditantkap
Menurut Latuheru (1988), fungsi utama dari media
pembelajaran adalah untuk meningkatkan interaksi antara guru dan murid. Sejalan
dengan Latuheru, Brown, Lewis dan Harcleroad (1983), menyatakan bahwa media
pembelajaran berperan semakin penting untuk memungkinkan siswa mencapai manfaat
dari belajar secara individual.
Secara
rinci Sadiman (1990) menyatakan bahwa fungsi media pembelajaran adalah sebagai
berikut :
1. Dengan menggunakan media pembelajaran pesan yang akan
dikomunikasikan menjadi jelas dan dapat dipahami.
2. Digunakan untuk
mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu.
3. Dapat meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar
4. Memungkinkan interaksi langsung antara murid dengan
lingkungan dan realita belajar.
5. Dapat memberikan
rangsangan dan pengalaman belajar yang sama dan membangkitkan persepsi yang
sama pula walau ada perbedaan pada setiap individu siswa.
C.
Klasifikasi media pembelajaran
Media dalam teknologi pembelajaran
adalah sumber belajara yang sekaligus merupakan komponen dari sistem
instruksional disamping pesan, orang, teknik, latar (setting) dan peralatan.
Media merupakan perangkat lunak (softwere) berisi pesan atau informasi
pembelajaran yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan atau
perangkat keras (hardwere). Perangkat keras atau peralatan hanya merupakan
sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media.
Dengan masuknya berbagai
pengaruh ke dalamkhasanah pembelajaran seperti ilmu cetak-mencetak, komunikasi,
dan pesatnya laju perkembangan teknologi elektronik media dalam perkembangannya
tampil denagn berbagi jenis dan format seperti: modul, cetak, film, televisi,
film bingkai, film rangkai, program radio, komputer, dan sebagainya, yang
masing-masing memilki ciri-ciri dan kemampuannya sendiri. Dari kondisi dan
kenyataan seperti inilah maka kemudian timbul usaha-usaha penataan dan
pengelompokkan atau klasfikasi media menurut kesamaan ciri atau
karakteristiknya.
Banyak usaha yang telah
dilakukan oleh ilmuwan yang mengklasifikasikan media yang menjadi perhatiannya,
terutama bila dikaitkan dengan kegiatan pengembangan pembelajaran. Upaya
mengklasifikasikan media berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokkannya,
seperti yang diungkapkan oleh schramm (1977), media dikelompokkan menurut
karakteristik ekonomis, lingkup sasaran yang dapat diliputi, dan kemudahan
kontrol yang diliput, dan kemudahan kontrol oleh pemakai. Selanjutnya dikatan
bahwa klasifikasi media juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan
rangsanagn panca indra yaitu: penglihatan, pendengaran, perabaan dan
penciuman. Sudiman (1990) menjelaskan
bahwa bagaimanapun suatau pengelompokkan apapuan bentuk dan tujuannya dapat
memperjelas perbedaan dalam fungsi dan kemampuannya, sehingga dapat
dipergunakan dalam menentukan pilihan atas media.
Para ahli mengelompokkan klasifikasi media
pembelajran berdasarkan taksonomi.
1.
Wilbur scramm (1977) mengklasifikasikan media
menurut kompleksitas dan besarnya biaya. Beliau membedakan anatar media rumit
dan mahal dn media sederhana. Media dikelompokkan menurut kemampuan daya
liputnya, yaitu:
1)
Liputan luas dan serentak, seperti TV, radio.
2)
Liputan batas pada tempat/ruang, seperti film,
video, slide, poster, audio, tape
3)
Media untuk belajar individual atau mandiri seperti,
buku, modul, program belajar dengan komputer, telepon.
2.
Bretz (1985), mengidentifikasi ciri utama media
menjadi tiga unsur pokok, yaitu: suaru, visual, dan gerak. Menurut bekiau media
dapat diklasifikasikan menjadi * yaitu
1.
Audi visual gerak
2.
Media audio visual diam
3.
Media audio semi gerak
4.
Media visual gerak
5.
Media visual diam
6.
Media semi gerak
7.
Media audio
8.
Media cetak
3.
Bringgs (1986) lebih mengarahkan pada karakteristik
menurut stimulus yang dapat ditimbulkan dari pada medianya sendiri, yaitu
kesesuaian rangsangannya dengan
karakteristik pebelajar, tugas pembelajaran dan bahan dan transmisinya. Beliau
selanjutnya mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan dalam
pembelajaran, yaitu: obyek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak,
pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film,
televisi, dan gambar
4.
Duncan (1987) mengklasifikasikan menurut hirarki
pemanfaatannya untuk pendidikan. Beliau ingin mengsejajarkan biaya investigasi
kelangkaan dan keleluasaan lingkup
sasarannya, dan dilain pihak adalah kemudahan pengadaan serta penggunaan
keterbatasan lingkupsasaran dan rendahnya biaya, serta tingkat kerumitan
perangkat medianya dalam satu hirarki. Dengan kata lain semakin rumit jenis
perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya dan semakin
susah pengadaanya, tetapi semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup
sasarannya. Sebaliknya semakin sederhana perangkat media yang digunakan semakin
rendah/ murah biayanya, dan pengadaannya makin mudah, sifat penggunaannya makin
khusus, seperti lingkup sasarannya lebih terbatas.
5.
Gagne (988) menyebutkan 7 macam kelompok media tanpa
menyebut jenis dari masing-masing mediannya., yaitu:
1.
Benda untuk didemonstrasikan
2.
Komunikasi lisan
3.
Media cetak
4.
Gambar diam
5.
Gambar gerak
6.
Film bersuara
7.
Dan mesin
belajar.
6.
Djahiri(1989),mengklasifikasikan media pembelajaran
menurut karakteristiknya, yaitu:
1.
Media audio atau verbal mulai dari suara pembelajar
samapai alat bantu yang bersuara lainnya.
2.
Media visual, mulai dari sifat prilaku dan
penampilan pembelajar sampai pada alat bantu yang dapat dilihat
3.
Media gestural (gerak), mulai dari mimik wajah guru
atau pembelajar sampai pada semua gerak pembelajar atau pihak lain
7.
Sadiman (19900, mengklasifikasikan media yang telah
dikemukakan beberapa ahli sebelumnya, dapat dilihat bahwa sampai saat ini belum
terdapat tentang suatu kesepakatan tentang taksonomi media yang berlaku umum
dan mencangkup segala aspeknya, khususnya untuk suatu sistem instruksional
(pembelajaran).
8.
Allen, mengklasifikasikan dan mengelompokkan media
menjadi 10 yaitu:
1.
Visual diam
2.
Film
3.
Televisi
4.
Obyek
5.
Dimensi
6.
Rekaman audio
7.
Pelajaran terprogram
8.
Demonstrasi
9.
Buku teks cetak
10.
Dan sajian lisan
9.
Gerlach dan ely, mengklasifikasikan dan
mengelompokkan media menjadi 8 kelompok
berdasarkan ciri-ciri fisiknya, yaitu:
1.
Benda sebenarnya
2.
Presentase verbal
3.
Presentase grafik
4.
Gambar diam
5.
Gambar gerak
6.
Rekaman suara
7.
Pengajaran
8.
Simulasi
10.
Ibrahim (1997), mengklasifikasikan dan mengelompokkan
media berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya
menjadi 5, yaitu:
1.
Media tanpa proyeksi dua dimensi (gambar, bagan,
poster,grafik, peta dasar)
2.
Media tanpa proyeksi tiga dimensi (benda sebenarnya,
model boneka.
3.
Media audio (radio dan audio tape recorder)
4.
Media dengan proyeksi (film stip, slide)
5.
televisi dan video.
D.
Karakteristik media pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki
karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi.
Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya, lingkup
sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai (Sadiman,
dkk., 1990). Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuannya
membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan
mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk
pengelompokan dan pemilihan media. Kemp, 1975, (dalam Sadiman, dkk., 1990) juga
mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar pemilihan media yang
disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.
Gerlach dan Ely mengemukakan tiga
karakteristik media berdasarkan petunjuk penggunaan media pembelajaran untuk
mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak mampu atau kurang
efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran
tersebut (Arsyad, 2002) adalah:
a) ciri fiksatif, yang
menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan
merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek;
b) ciri manipulatif, yaitu
kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau proses dalam
mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses larva
menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu
yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording).
Atau sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar
diperoleh urut-urutan yang jelas dari kejadian/peristiwa tersebut;
c) ciri distributif, yang menggambarkan kemampuan
media mentransportasikan obyek atau kejadian melalui ruang, dan secara
bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar siswa, di berbagai
tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian
tersebut.
A.
Media visual atau grafis
Media pembelajaran sebagai
bagian dari tehnologi pembelajaran memiliki karakteristik sendiri-sendiri
berdasarkan jenis, sifat dan bentuknya. Masing-masing media juga memiliki
kekurangan dan kelebihan sendiri. Dengan kata lain tidak ada satupun yang
mengatasi dan mengungguli media lainnya dalam segala aspek, sehingga dapat
menggantikan segala bentuk media yang lain. Karena itu perlu dipahami ciri
karakteristik media. Ini akan menjadi salah satu faktor dalam penentuan atau
pemilihan media berikutnya.
Karakteristik atau ciri khas
suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud mengelumpokkannya antara lain:
1.
Schramm mengelompokkan media menurut karakteristik
pemakai ekonomis, lingkup sasarannya yang dapat dilihat, dan kemudahan
kontrolnya yang mudah pemakai.
2.
Gagne mengelompokkannya denagn melihat kemampuan
media membangkitkan rangsangan indra penglihatan, pendengaran, perabaan dan
penciuman. Juga dilihat dari kesesuaiannya dengan tingkatan harir belajar.
3.
Kemp megemukakan karakteristik media adalah
berdasarkan karakteristik dasar pemilihan sesuai dengan situasi pebelajar
tertentu.
Beberapa jenis media yang sering digunakan dalam kegiayan pembelajaran:
1.
Media visual atau grafis
Media visual biasa juga disebut
dengan istilah media grafis. Media visual atau grafis berkaitan dengan indra
penglihatan. Media apabila ini dipergunakan pada kegiatan pembelajaran, maka ia
berfungsi untuk menyalurkan media pesan pembelajaran kepada penerima pesan dalam hal ini ialah pebelajar atau
siswa. Saluran yang dipergunakan menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol
tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat
berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi
pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan.
Media visual dapat digolongkan
dalam beberapa bagian, yaitu: media visual gerak dan media visual diam. Media
visual diam seperti: ilustrasi, foto, flash card, potongan gambar, film
bingkai, proyektor tak tembus pandang, microfis, overhead proyektor, stereo,
proyektor, micro proyektor, grafik, bagan, diagram, poster, gambar kartun.
Sedangkan yang termaksud media visual gerak, seperti: gambar-gambar proyektor
gerak seperti: film bisu, simulasi dan sebagainya.
Media visual berfungsi dalam media pembelajaran
adalah untuk:
a.
Mengembangkan kemampuan visual belajar (siswa)
b.
Mengembangkan daya imajinasi anak
c.
Membantu mengembangkan dan meningkatkan penguasaan
anak terhadap hal-hal yang abstrak.
d.
Mengembangkan daya kreatifitas siswa.
e.
Harganya relatif murah
f.
Mudah didapat dan mudah digunakan
g.
Dapat memperjelas suatu masalah
h.
Lebih realistik
i.
Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan
j.
Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
Media visual atau grafik dapat dibagi dua yaitu
media visual gambar dan media visual grafik.
1.
Media gambar
Media gambar cukup banyak jenisnya yang dapat
dipergunakan sebagi media pembelajaran. Tiap-tiap gambar akan memiliki
kelebihan dan keterbatasan tertentu yang berbeda antara jenis gambar yang satu
dengan jenis gambar yang lainnya.
Ada beberapa jenis media gambar yang dapat dijadikan
media pembelajaran seperti:
a.
Stick figura
Stick figura adalah jenis
gambar yang paling sedergana dan hampir setiap guru dengan mudah dapat
memperolehnya. Gambar stick figura sepintas seperti gambar anak-anak, karena
hanya terdiri dari garis dan lingkaran, sehingga denagn mudah dengan pembelajar
(guru) dapat mengambarkan langsung dipapan tulis.
Untuk membuat stick figura
perlu untuk mempertimbangkan beberapa hal: kejelasan bantuk, proporsi atau
ukuran gambar, komposisi atau keindahan gambar. Gambar stick firuga mempunyai
kelebihan, mudah dibuat oleh pebelajar atau guru, tidak memerlukan bahan
pendukung, bisa digunakan untuk hampir semua materi pelajaran. Membantu guru
dalam memperjelas materi pelajaran, biayanya murah, mudah didapat dan
dilakukan. Kelemahannya, membutuhkan keterampilan tersendiri terutama dalam
menempatkan gambar-gambar, tidak semua guru memiliki keterampilan membuat
gambar stick figur.
b.
Sketsa
Sketsa adalah pengambaran
pokok-pokok obyek dengan goresan atau polesan tinta yang esensial secara
spontanitas, untuk memberi kesan-kesan atau penekanan tertentu. Sketsa dapat diberisedikir
arsiran denagn mengunakan garis atau balok hitam sesuai keinginan si pembuat.
Sketsa merupakan gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan
bagian-bagian pokoknya tanpa detail.
Sketsa memiliki kelebihan,
dapat menarik perhatian siswa , menghindarkan verbalisme, memperjelas
penyampaian pesan, biayanya relatif murah dan mudah karena dapat dibuat
langsung oleh pebelajar saat menerangkan materi pelajaran, tingkat pemahaman
terhadap tidak terlalu tinggi dn sulit serta lebih mudah karena obyeknya sangat
realistik. Sedangkan kekurangannya, memerlukan keterampilan khusus oleh guru,
dan hanya bisa dipergunakan pada saat sedang berlangsungnya pembelajaran, guru
dituntut kemampuannya membuat atau untuk mencari sketsa yang sudah ada dan
cocok denagn kebutuhan.
c.
Gambar bentuk
Gambar bentuk adalah gambar
yang mengambil obyeknya dari bentuk-bentuk alam, oleh karena itu hasil gambar
bentuk ini hampir menyamai modelnya, maka ketepatan dan kemiripan dengan benda
aslinya. Untuk itu diperlukan pengetahuan teknis yang matang.
Gambar bentuk sangat baik
dijadikan sebagai media pembelajaran, karena disamping realistik juga memiliki
nilai-nilai keindahan, sehingga menarik untuk diamati. Dalam proses
pembuatannya relatif sulit bila dibandingkan denagn sketsa.
Agar supaya gambar bentuk
menarik sebagi media pembelajaran, perlu dipertimbangkan beberapa hal:
ketepatan bentu, presfetik gambar sehingga menimbulkan kesan ruang dan jarak,
proporsi sesuai dengan obyek, komposisi menari, memilki kesan gelap, terang
obyek yang digambarkan, dan memilki nilai-nilai keindahan.
Gambar bentuk memilki
keindahan, lebih realistik karena gambar yang ditampakkan mendekati aslinay,
mamilki nilai-nilai keindahan, lebih menarik dan lebih merangsang pembelajar
(siswa). Sedangkan kelemahannya, ketepatan bentuk, harus mampu mempreskripsi
gambar sehingga menimbulkan kesan, posisi dan komposisi harus jelas dan sesuai
dengan obyek sesungguhnya.
d.
Ilustrasi
Ilustrasi adalah gambar yang
dapat menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Goresannya sederhana, namun
memilki peran yang kuat untuk memperjelaskan maksud cerita. Garis-garisnya
ekspresif, memberi kesan hidup dan bergerak. Gambar ilustrasi biasanya mudah
untuk diterjemahkan kedalam kata-kata
atau kalimat. Gambar ilustrasi biasanya disuakai anak-anak yang banyak
mengisi buku-buku cerita kesukaan mereka.
Ilustrasi sangat baik untuk
dimanfaatkan sebagi media pembelajaran, disamping mudah memperolehnay juga
efektif dalam pengunaanya. Ilustrasi juga mempunyai kelebihan, mudah dikerjakan
dan diperoleh, lebih disukai anak-anak, terutama anak yang karakter belajarnya
visual. Sedangkan kelamahanya, membutuhkan keterampilan tersendiri dalam
membuat dan menyusun gambar, membutuhkan imajinasi dan ketelitian yang tinggi,
dan tidak menarik kepada anak yang auditif.
e.
Foto
Penggunaan foto sebagai media
pembelajaranbersifat realistik dan akurat. Gambar yang tertera dalam sebuah
foto merupakan rekaman dari obyek yang sebenarnya. Oleh kare itu foto dapat
memberikan informasi secara akurat dan meyakinkan.
Sebagai media pembelajaran,
foto merupakan jenis gambaran yang paling umum digunakan dan juga bersifat
universal. Informasi yang disampaikan lewat foto dapat dipahami dimana saja,
karena sifatnya yang realistik dan akurat. Sebuah gambar yang mampu
membicarakan lebih banyak dari seribu kata. Media foto bila digunakan dalam
pembelajaran akan dapat mengungkapkan banyak sebatas kemampuan manusia
menterjemahkannya. Foto mempunyai kelebihan, bersifat kongkrit, mengatasi ruang
dan waktu, mengatasi keterbatasan pengamatan kita, dapat memperjelas suatu
masalah dalm bidang apapun dan tingkat usia, murah harganya, dapat didapatkan
serta mudah dipergunakan tanpa mempergunakan alat khusus. Sedangkan
kelemahannya, hanya menekankan persepsi indra mata, benda yang terlalu kompleks
kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran, dan ukurannya sangat terbatas,
membutuhkan komposisi yang baik, jelas dan tajam.
f.
Foster
Poster merupakan gabungan dari
gambar dan tulisan ringkas dalam satu bidang gambar. Gambar yang memiliki
nilai-nilai estetis agar dapat menarik perhatian orang yang melihat. Poster
berfungsi sebagai sarana penyalur informasi yang bersifat mengajak, memberi
saran atau memperkenalkan sesuatu pada orang lain. Poster mampu mempengaruhi
dan memberi motivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster dapat dilihat
diatas kertas, kain, batang kayu. Pemasangannya biasa dikelas, diluar,
dimajalah, dipohon, dan bahkan bisa ditepi jalan, ukurannya bisa bermacam-macam
tergantung kebutuhan.
Kelebihan poster, sederhana
menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok, berwarna, slogannya
ringkas, tulisannya jelas, dan motifnya bervariasi.
g.
Flash card
Media pembelajaran ini berisi
kata-kata, gambar, atau kombinasinya yang dapat digunakan untuk mengembangkan
perbendaharaan kata-kata dalam pembelajaran terutama pembelajaran bahasa
khususnya bahasa asing. Flash card ini sidah ada dijual di toko-toko buku,
namun demikian pembelajaran atau guru dituntut untuk dapatmembuat sendiri media
ini. Media ini mempunyai kelebihan, memudahkan pembelajar menghafalkan kosa
kata terutama bahasa asing, gambar yang dikombinasi dengan benda dan namanya
lebih mempermudah memahaminya.
h.
Folder
Folder biasa juga disebut
dengan brosur, adalah gambar-gambar yang menyajikan informasi melalui selembar kertas yang dilipat-lipat.
Pada lipatan paling depan diberi gambar yang menarik dan halaman yang
berikutnya adalah penyajian informasi melalui tulisan atau gambar. Folder atau
brosur apabila dilipat dapat menyerupai buku.
Penggunaan folder sebagi media
pembelajaran dapat membantu proses belajar mengajar, karena dapat melengkapi
penjelasan pembelajar atau guru dengan melihat dan membaca informasi yang
lengkap. Kelebihan folder atau brosur adalah pada halaman yang luar yang sekaligus
menjadi sampul dapat menarik perhatian, judulnya selalu sesuai dengan isi,
lipatan folder tersusun dan sama besar, gambar dan tulisannya lebuh jelas dan
menarik, dalam penyajian infosmasi selalu tuntas. Sedangkan kekurangannya,
informasi yang disampaikan sanagt terbatas atau pendek, terbatas pada materi
atau informasi tertentu, dan biayanya agak mahal.
i.
Kartun dan karikatur
Kartun dan karikatur adalah
jenis media gambar yang lucu, sehingga banyak disukai orang. Dalam
penampilannya gambar selalu menggunakan simbol-simbol dan interpretative yang
kadang-kadang agak berlebihan untuk menyampaikan pesan atau sikap terhadap
sesuatu, seseorang, situasi atau kejadian tertentu. Nilai pendidikannya cukup
besar terutama untuk menarik perhatian dan dapat mempengaruhi sikap dan
prilaku.
Karikatur selalu lucu dan
bersifat sindirian, maka obyak yang dikira-kira umumnya adalah hal-hal yang
faktual dan aktual. Sebagai media pembelajaran, gambar kartun dan karikatur
memilki beberapa kelebihan, menarik bagi siswa, lucu dan menyenangkan, karena
perasaan senag dapat membangkitkan motivasi belajar, komunikatif meskipun tanpa
teks, dan pesan yang disampaikan lama berkesan. Sedangkan kelemahannya,
karikatur yang diperankan kartun cenderung ditiru oleh anak, gambarnya agak berlebihan(melebihi
aslinya), terlalau banyak rekayasa imajinasi.
2.
Media grafik
Grafik adalah media
pembelajaran yang banyak digunakan dan mudah mendapatkannya. Grafik sangat
efektif dalam menyalurkan informasi melalui simbol kata-kata, gambar, garis,
serta mengandung unsur angka-angka dan keterangan singkat. Gambar ini sangat
sedikit sekali mengandung unsur bentuk dan lebih mengandung unsur geometris,
oleh karena grafis bersifat abstrak.
Sebagai media pembelajaran,
grafik mempunyai beberapa kelebihan
1.
Bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat data
kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
2.
Cepat mengadakan analisa, interpretasi, dan
perbandingan.
3.
Penyajiannya jelas, menarik, cepat, logis dan
ringkas. Penyajian grafik yang baik adalah harus rapi dan jelas untuk dilihat,
mempunyai bidang dan jalur-jalur yang jelas dan tegas.
Macam-macam media grafis:
a.
Grafik garis
Yaitu grafik yang menggunakan
garis-garis yang terdiri dari garis-garis absis dan ordinat, atau garis
horizontal dan vertikal. Garis-garis itu dapat menunjukkan suatu keadaan atau
perkembangan dalam jangka waktu tertentu dengan jelas.
b.
Grafik batang
Grafik batang juga menggunakan
garis-garis yang mengkomunikasikan garis horozontal dan garis vertikal yang
dibuat garis bantu berbentuk petak-petak. Pada garis ini dapat dilihat dengan
jelas perbandingan keadaan dari waktu ke waktu. Untuk mengambarkan grafik
batang ini diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak lurus. Sumbu datar ini di
bagi menjadi beberapa skala bagian yang sama, begitu juga sumbu tegaknya. Skala
pada sumbu datar dan sumbu tegak tidak perlu sama.
c.
Grafik lingkaran
Grafik lingkaran juga disebut
denagn circle graph menunjukkan hubungan yang bersifat presentase atau hubungan
frekuensi. Grafik ini berupa gambar sebuah lingkaran yang dibagi-bagi menjadi
beberapa sektor. Tiap sektor menggunakan kategori data yang telah diubah
menjadi bentuk grafik lingkaran.
d.
Grafik simbol
Grafik simbol ialah grafik yang
menggunakan gambar sebagi simbol untuk menghitung jumlah yang digariskan.
Grafik ini sanagt menarik untuk di lihat, lebih menarik lagi jika simbol yang
digunakan cukup bagus dan memiliki karakteristik tertentu. Tiap satuan jumlah
tertentu dibuat sesuai denagn dayanya.
Grafik juga disebut kartogram,
yang melukiskan keadaan hubungan dengan tempat kejadiannya. Namun secara khusus
peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang:
a.
Keadaan permukaan bumi, daratan rendah,
sungai-sungai, gunung-gunung dan serta perairan.
b.
Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat
lain:data budaya dan kemasyarakatan.
c.
Data ekonomi misalnya, pertanian.
Manfaat dan kelebihan grafik dan globe:
1.
Memungkinkan siswa mengerti posisi dan kesatuan
politik, perbedaan ras, dan budaya antar bangsa, benua dan pulau.
2.
Merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang
penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis dan sebagainya.
3.
Chart (bagan)
Media bagan (chart) adalah
suatu media pengajaran yang menyajiak sacara diagramatik dengan menggunakan
lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi ayng menunjukkan
perkembangan ide, obyek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan
ruang. Pesan ayng akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu
proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.
Menurut arief S Sadiman, dkk
(1986) mengemukakan bahwa media bagan ini sebagai media yang baik bilamana:
1.
Dapat dimengerti oleh anak
2.
Sederhana dan tugas tidak rumit
3.
Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap
bermasa juga tidak kehilangan daya tarik.
Beberapa jenis bagan antara lain:
a.
Bagan pohon
Bagan pohon ini menggambarkan
arus diagram barasal dari akar kebatang menuju kecabang-cabang dan
ranting-ranting. Bagan ini juga dapat menggambarkan suatu keadaan
pengelompokkan untuk menghindari kebingungan murid-murid maka bagan ini dapat
digunakan secara bertahap peragaan dimulai dari bagaian-bagian yang akan
diterangkan lenih dulu.
b.
Bagan organisasi
Bagan ini adalah suatu bagan
yang menggambarkan susunan dan hirarki suatu organisasi. Bagan semacam ini
dihungankan oleh garis-garis, dan masing-masing garis mempunyai arti tertentu. Dalam
bagan oeranisasi ini dapat dilihat dengan jelas bidang-bidang yang terdapat di
dalamnya, dan juga diketahui siapa yang bertanggung jawab, dan otoritas dalam
bidang masing-masing sertadalam organisasi secara keseluruhan.
c.
Bagan arus
Bagan arus, menggambarkan arus
suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja
antara berbagai bagian atau seksiseperti halnya bagan organisasi. Gambar panah
sering kali menggambarkan arah araus tersebut.
d.
Bagan garis waktu
Bagan garis waktu adalah bagan
yang menunjukkan atau yang menggambarkan kronologi atau hubungan peristiwa
dalam suatu periode atau waktu. Pesan-pesan yang disampaikan biasanya disajikan
dalam bagan secara kronologis.
B.
Media audio
1.
Radio
Radio merupakan perlengkapan
elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan
aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan beberapa peristiwa penting dan
baru. Radio juga dapat digunakan sebagai media pendidikan dan pengajaran yang
efektif.
Beberapa keuntungan radio
sebagai media pendidikan dan pembalajaran:
a.
Harga lebih murah dan dapat dibeli oleh sebagai
besar masyarakat.
b.
Dapat dipindahkan dari satu ruang keruang lain
c.
Radio dapat mengembangkan imajinasi anak didik
d.
Merangsang partisipasi aktig pendengar.
2.
Tape recorder
Tape recorder adalah alat
perekam yang digunakan pita dan kaset. Tape recorder salah satu media
pembelajaran yang tidak diabaikan untuk menyampaikan suatu informasi, karena
mudah di gunakannya.
Ada beberapa kelebihan tape recorder
1.
Mudah dikontrol oleh pembelajar (guru) dan dapat
diulang-ulang untuk untuk mendengarkan
hal yang sama.
2.
Cocok untuk pembelajaran bahasa dan musik.
3.
Tidak terikat oleh waktu
4.
Pita rekaman dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
5.
Dapat digunakan untuk kebutuhan remediasi
Sedangkan kelemahannya:
1.
Daya jangkauannya agak terbatas
2.
Rekaman mudah terhapus
3.
Biaya pengadaian agak mahal
4.
Komunikasinya hanya satu arah.
3.
Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat
untuk meltih siswa untuk mendenagr dan berbicara dalam bahasa asing denagn
jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam laboratorium
bahasa siswa dapat duduk sendiri-sindiri pada bilih ahnistik dan kotak suara
yang telah tersedia.
C.
Media proyeksi
1.
Media Visual
Dua Dimensi
Media visual
dua dimensi merupakan media yang bersifat elektronik yang diproyeksi dan
terdiri dari perangkat perangkat keras dan perangkat lunak. Ada beberapa jeni
media visual dua dimensi ini adalah:
a.
Overhead Proyector ( OHP )
OHP ini telah
ditemukan sejak tahun 1930-an yaitu sejak adanya penemuan lensa fresnal yang
digunakan dalam OHP. Penggunaan OHP dalam dunia pendidikan memiliki
beberapa keuntungan:
1.
Bersifat
konkrit. OHP dapaat merangsang indra mata siswa disamping indera telinga
melalui kata-kata guru, sehingga materi yang disampaikan lebih konkrit
2.
Mengatasi batas
ruang dan waktu, benda-benda yang sulit dibawa kedalam kelas dan
kejadian-kejadian masa lampau dapat dilihat dengan menggunakan OHP
3.
Mengatasi
kelemahan-kelemahan proses indera, gerakan suatu objek yang terlalu cepat atau
teralalu lambat yang tidak dapat diamati dengan sempurna maka dengan membuat
gambar diatas transparan dapat diatasi dengan baik
4.
Transparasi
dapat ditulis saat OHP digunakan dan pengontrolan siswa-siswa dengan mudah
dapat dilakukan karena guru dan siswa selalu berhadapan
5.
Dapat digunakan
pada cahaya yang terang karena OHP menghasilkan cahaya yang kuat
6.
Lebih efektif
karena informasi yang disampaikan lebih banyak dalam waktu yang relatif
singkat, karena telah dipersiapkan terlebih dahulu dan dapat digunakan dengan
teknik berlapis
7.
Tidak terlalu
menggunakan grafik fisik OHP dapat dihidup matikan dan bagian yang belum
diterangkan dapat ditutup dengan keras
8.
Dapat
dipergunakan berulang-ulang atau dapat disimpan dan diambil bila diperlukan
9.
Dapat digunakan
bersama media lainnya seperti papan tulis dan sebagainya
10.
Dapat
dipindah-pindah dari satu kelas kekelas lainnya
11.
Dapat
disorotkan kedinding yang berwarna terang bila tidak ada layar
12. Dapat digunakan warna jika diperlukan
b.
Slide
Silde dan
flmstrip merupakan media yang diproyeksikan dan dapat dilihat dengan mudah oleh
para siswa dikelas. Slide adalah sebuah ganbar transparan yang diproyeksikan
oleh cahaya melalui proyektor. Merupakan Andre Rianto (1982: 49-50) sound slide
mempunyai keistimewaan sebagai berikut:
1.
Mampu menarik
perhatian anaka-anak
2.
Meletakkan
dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir dapat menghindarkan
pengertian-pengertian yang abstrak
3.
Memberikan
pengalaman-pengalaman yang nyata kepada anak didik sehingga dapat menumbuhkan self
activity
4.
Mengembangkan
keteraturan dan kontinuitas berpikir, didalam sound slide ada beberapa
squence, dan tiap squence tersebut ada message yang akan
diungkapakan
5.
Ikut membantu
menumbuhkan pengertian, yang akan mempengaruhi perkembangan bahasa anak
6.
meletakkan
dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar anak, sehingga memungkinkan
hasil belajar lebih tahan lama menetap didalam diri anak
c.
Filim Strip
Film strip
disebut juga filim slide, stripfilm dan still film yang arti dan fungsinya
sama. Ukuran film strip ada dua jenis yaitu:
1). single frame
2). double frame.
Slide dan
Filmstrip memberikan keuntungan dalam kegiatan proses belajar mengajar. Oemar
Hamalik ( 1985 : 91 ) mengemukakan bahwa slide dan filmstrip mengandung
nilai-nilai sebagai berikut:
1) Penyajiannya berupa satu unit atau satu
kesatuan yang bulat
2) Menimbulkan dan mempertinggi minat murid
3) Setiap sistem dalam kelas melihat gambar
yang sama dan dalam waktu yang sama
4) Merangsang diskusi kelas
5) Dapat dipertunjukkan pada ruang setengah
gelap, tidak seperti halnya gaambar filim
6) Lebih efesien
7) Dapat digunakan untuk semua bidang
pengajaran dan juga untuk semua tingkat usia
2. Media Audio
Visual Gerak
Media audio
visual gerak dapat berupa:
a.
Filim Bersuara
Film yang
dimaksud disini adalah filim sebagai alat audio visual untuk pelajaran,
penerangan atau penyuluhan. Keuntungan atau manfaat film adalah:
1)
Film dapat menggambarkan suatu proses
2)
Dapat menimbulakan kesan ruang dan waktu
3)
pengambarannya bersifat 3 dimensi
4) Suara
yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi
murni
5)
Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya
6)
Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan
Film juga
memiliki kerugian-kerugian yaitu:
1)
Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan
sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan menggangu konsentrasi audien
2)
Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat
3) Apa
yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan
4)
Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal
Dalam menilai
baik tidaknya sebuah film, Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)
Dapat menarik minat anak
2)
Benar dan autentik
3)
Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan
4)
Sesuai dengan kematangan audien
5)
Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar
6)
Kesatuan dan squence-nya cukup teratur
7)
Teknis yang dipergunakan cukup memahami persyaratan dan cukup memuaskan
Ada beberapa
klasifikasi dlam film, yaitu:
1)
Film informasi
2)
Film kecakapan
atau drill
3)
Film appresiasi
4)
Film
dokumentar, bertujuan untuk memberikan gambaran yang sebenarnya tentang suatu
cerita dengan menggunakan masyarakat yang nyata dan dalam situasi-situasi yang
nyata pula
5)
Film rekreasi
6)
Film episode,
yaitu film yang terdiri dari edisi-edisi yang pendek. sifat dasar film efisode
ini non profit
7)
Film sain
8)
Film berita (
news )
9)
Film industri
10)
Film provokasi,
film ini ditujukan untuk menjelaskan mata pelajaran tertentu kepada anak-anak,
film ini akan mendorong adanya diskusi diantara anak-anak dikelas
b.
Televisi
Televisi adalah
perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang
meliputi gambar dan suara. Televisi sebagai media pengajaran mengandung
beberapa keuntungaan antara lain:
1)
Bersifat langsung dan nyata serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya
2)
Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara
3)
Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau
4)
Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam
5)
Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat
6)
Menarik minat anak
7)
Dapat melatih guru baik dalam pre-service maupun dalam incervice training
8)
Masyarakat diajak berpartisipasikan dalam rangka meningkatkan perhatian mereka
terhadap sekolah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ø Peranan
media pembelajaran
Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani
(1997), diantaranya adalah:
a. Media pembelajaran mengatasi
perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
b. Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang
kelas.
c. Mengamati benda yang terlalu kecil.
Ø Fungsi Media Pembelajaran
Terdapat beberapa fungsi media pembelajaran yang
dikemukakan oleh para ahli:
Nana Sujana dan
Ahmad Rivai (1991)
Beliau menjelaskan bahwa media
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa pada pengajaran yang pada
gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Ada dua
alasan untuk memperkuat pernyataan tersebut.
1. Berkenaan
dengan proses belajar pebelajar (siswa).
2. Berkenaan
dengan taraf berfikir siswa.
Ø Klasifikasi media pembelajaran
Wilbur scramm (1977) mengklasifikasikan media
menurut kompleksitas dan besarnya biaya. Beliau membedakan anatar media rumit
dan mahal dn media sederhana. Media dikelompokkan menurut kemampuan daya
liputnya, yaitu:
1.
Liputan luas dan serentak, seperti TV, radio.
2.
Liputan batas pada tempat/ruang, seperti film,
video, slide, poster, audio, tape
3.
Media untuk belajar individual atau mandiri seperti,
buku, modul, program belajar dengan komputer, telepon.
TUGAS : MEDIA PEMBELAJARAN
PERAN, FUNGSI, KLASIFIKASI DAN KARAKTERISTIK MEDIA
PEMBELAJARAN
di
susun oleh:
AHMAD PRIYANTO
SITI AMINAH AMIN
ROHAYU
ERTIN
FAKULTAS
TARBIYAH
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
KATA PENGANTAR
Segala puji
bagi Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan baik berupa nikmat kesehatan ataupun nikmat
kesempatan sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat bagi Nabi Muhammad SAW
yang telah meletakkan peradaban kemanusiaan yang diridhoi Allah SWT.
Penulis tahu,
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dari sisi isi pembahasan, penulisan kalimat dan
sebagainya, beranjak dari kesadaran itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif sebagai penambahan pengetahuan
bagi penulis dalam menyusun makalah di lain waktu.
Terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah
ini yang telah memberikan ilmunya serta
bimbingannya
kepada kami
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan Pada teman-teman yang turut memberikan sumbangsih pikiran serta tenaga
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis juga tak lupa untuk
meminta maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pembuatan makalah ini ada
pihak/badan yang merasa dirugikan,karena semuanya hanya kebetulan saja.
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................
Kata Pengantar............................................................................................................
Daftar
Isi.......................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................................
A. Latar Belakang
Masalah.........................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan
..................................................................................................................
BAB II.
PEMBAHASAN...............................................................................................
A. Peran media
pembelajaran.....................................................................................
B. Fungsi Media
Pembelajaran................................................................................................
C.
klasifikasi media pembelajaran..........................................................................................
D.
karakteristik Media
Pembelajaran.....................................................................................
BAB III.
PENUTUP.....................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................................
DAFTRA
PUSTAKA...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran
yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memili media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas
dan respons yang diharapkan siswa jyasau
setekag oenbekaharab berkabgsybgm dab jibtejs oenbekaharab ternasuk
karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi
utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan
oleh guru.
Pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan
keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan
media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada
saat itu.
Tak bisa dipungkiri,
dewasa ini media telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Di negara maju,
media telah mempengaruhi hampir sepanjang waktu hidup seseorang. Bahkan seorang
insinyur ternama Amerika Serikat, B. Fuller mengatakan bahwa media telah
menjadi "orang tua ketiga" bagi anak (guru adalah orang tua kedua).
Meskipun perkembangannya di Indonesia belum mencapai taraf seperti itu, namun
kecenderungan ke arah itu sudah mulai tampak.
Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, peranan media juga tidak bisa
diabaikan.
Sebagai salah satu
komponen pembelajaran, media tidak bisa luput dari pembahasan sistem
pembelajaran secara menyeluruh. Pemanfaatan media
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Namun kenyataanya bagian inilah yang masih sering
terabaikan dengan berbagai alasan. Alasan yang sering muncul antara lain:
terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang
tepat, tidak tersedianya biaya, dll. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi
jika setiap guru telah membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam
hal media pembelajaran. Sesungguhnya betapa banyak jenis media yang bisa
dipilih, dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan kondisi waktu, biaya
maupun tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Setiap jenis media memiliki
karakteristik tertentu yang perlu kita pahami, sehingga kita dapat memilih
media yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan
pengertian media pembelajaran, sumber
belajar.
2. Menjelaskan
fungsi, media dalam pembelajaran.
3. Menjelaskan peranan media dan sumber belajar.
4. Menjelaskan manfaat dari media pembelajaran.
C. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan media belajar dan sumber belajar.
2.
Untuk
mengetahui peran dan fungsi apa saja yang diperlukan dalam
media pembelajaran
3.
Untuk
mengetahui manfaat dari media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan
media pembelajaran
Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani
(1997), diantaranya adalah:
a. Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi
peserta didik.
b. Media pembelajaran
mengatasi batas-batas ruang kelas.
c. Mengamati benda yang terlalu kecil.
d. Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau terlalu
lambat.
e. Mengamati suara yang halus untuk didengar.
f. Mengamati peristiwa-peristiwa alam.
g. Media pembelajaran
berperan membangkitkan minat belajar yang baru.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa media
pembelajaran berperan untuk membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Media
pembelajaran dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang menyangkut
pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pernyataan Nana Sudjana (2005) bahwa media
pembelajaran berperan untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran.
Peranan Media dalam proses belajar mengajar
menurut Gerlac dan Ely (1971:285) ditegaskan bahwa ada tiga keistemewaan yang
dimiliki media pengajaran yaitu :
1. Media memiliki kemampuan
untuk menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian.
2. Media memiliki kemampuan
untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara
disesuaikan dengan keperluan, dan
3. Media mempunyai
kemampuan utuk menampilkan sesuatu objek atau kejadian yang mengandung makna.
4. Begitu juga, Ibrahim
(1982:12) mengemukakan fungsi atau peranan media dalam proses belajar mengajar
antara lain :
1) Dapat menghindari
terjadinya verbalisme,
2) Membangkitkan minat atau
motivasi,
3) Menarik perhatian,
4) Mengatasi keterbatasan
ruang, waktu dan ukuran,
5) Mengaktifkan siswa dalam
belajar dan
6) Mengefektifkan pemberian
rangsangan untuk belajar.
B. Fungsi Media Pembelajaran
Terdapat
beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli:
1. Nana Sujana dan
Ahmad Rivai (1991)
Beliau menjelaskan bahwa media
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa pada pengajaran yang pada
gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Ada dua
alasan untuk memperkuat pernyataan tersebut.
a. Berkenaan
dengan proses belajar pebelajar (siswa).
· Pengajaran akan
lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa.
· Bahan
pengajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan
memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
· Metode mengajar
akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga, apa lagi bila guru mengajar setiap jam pelajaran.
· Siswa lebih
banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru,
tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan
lain-lain.
b. Berkenaan
dengan taraf berfikir siswa.
Taraf berfikir siswa mengikuti taraf perkembangan.
Dimulai dari berfikir kongkrit menuju ke berfikir kompleks. Penggunaan media
pengajaran erat kaitannya dengan tahap berfikir tersebut sebeb melalui media
pengajaran hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.
2. Arief S.
Budiman, dkk (1986)
Dalam penjelasannya dikemukakan bahwa media pengajaran
memiliki beberapa fungsi.
1. Dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa. Pengalaman tiap siswa
berbeda-beda. Jika siswa tidak mungkin dibawa keobyek yang dipelajari, maka
obyeklah yang dibawa kesiswa.
2. Dapat melampaui
batas ruang kelas
3. Memungkinkan
adanya interaksi langsung antara siswa denagn lingkungan.
4. Menghasilkan
keseragaman pengamatan
5. Dapat
menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit dan realitas.
6. Membangkitkan
keinginan dan minat baru.
7. Membangkitkan
motivasi dan merangsang anak untuk belajar
8. Memberikan
pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit ke yang abstrak.
3. Ibrahim msc
(1977)
Dikemukakan secara rinci fungsi media dalam proses
pembelajaran antara lain:
1. Menyaksikan
benda yang ada atau peristiwa yang terjadi denagn masa lampau dengan
perantaraan gambar, potred, slide, film, video, atau media yang lain.
2. Mengamati benda
atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jarak jauh, berbahaya atau
terlarang, misalnya tentang video harimau dihutan.
3. Memperoleh
gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar dihadapi secara langsung
karena keadaan yang tak memungkinkan.
4. Mendengarkan
suara yang sukar ditangkap dengan tekingga secara langsung
5. Mengamati denga
teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar
ditantkap
Menurut Latuheru (1988), fungsi utama dari media
pembelajaran adalah untuk meningkatkan interaksi antara guru dan murid. Sejalan
dengan Latuheru, Brown, Lewis dan Harcleroad (1983), menyatakan bahwa media
pembelajaran berperan semakin penting untuk memungkinkan siswa mencapai manfaat
dari belajar secara individual.
Secara
rinci Sadiman (1990) menyatakan bahwa fungsi media pembelajaran adalah sebagai
berikut :
1. Dengan menggunakan media pembelajaran pesan yang akan
dikomunikasikan menjadi jelas dan dapat dipahami.
2. Digunakan untuk
mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu.
3. Dapat meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar
4. Memungkinkan interaksi langsung antara murid dengan
lingkungan dan realita belajar.
5. Dapat memberikan
rangsangan dan pengalaman belajar yang sama dan membangkitkan persepsi yang
sama pula walau ada perbedaan pada setiap individu siswa.
C.
Klasifikasi media pembelajaran
Media dalam teknologi pembelajaran
adalah sumber belajara yang sekaligus merupakan komponen dari sistem
instruksional disamping pesan, orang, teknik, latar (setting) dan peralatan.
Media merupakan perangkat lunak (softwere) berisi pesan atau informasi
pembelajaran yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan atau
perangkat keras (hardwere). Perangkat keras atau peralatan hanya merupakan
sarana untuk dapat menampilkan pesan yang terkandung pada media.
Dengan masuknya berbagai
pengaruh ke dalamkhasanah pembelajaran seperti ilmu cetak-mencetak, komunikasi,
dan pesatnya laju perkembangan teknologi elektronik media dalam perkembangannya
tampil denagn berbagi jenis dan format seperti: modul, cetak, film, televisi,
film bingkai, film rangkai, program radio, komputer, dan sebagainya, yang
masing-masing memilki ciri-ciri dan kemampuannya sendiri. Dari kondisi dan
kenyataan seperti inilah maka kemudian timbul usaha-usaha penataan dan
pengelompokkan atau klasfikasi media menurut kesamaan ciri atau
karakteristiknya.
Banyak usaha yang telah
dilakukan oleh ilmuwan yang mengklasifikasikan media yang menjadi perhatiannya,
terutama bila dikaitkan dengan kegiatan pengembangan pembelajaran. Upaya
mengklasifikasikan media berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokkannya,
seperti yang diungkapkan oleh schramm (1977), media dikelompokkan menurut
karakteristik ekonomis, lingkup sasaran yang dapat diliputi, dan kemudahan
kontrol yang diliput, dan kemudahan kontrol oleh pemakai. Selanjutnya dikatan
bahwa klasifikasi media juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan
rangsanagn panca indra yaitu: penglihatan, pendengaran, perabaan dan
penciuman. Sudiman (1990) menjelaskan
bahwa bagaimanapun suatau pengelompokkan apapuan bentuk dan tujuannya dapat
memperjelas perbedaan dalam fungsi dan kemampuannya, sehingga dapat
dipergunakan dalam menentukan pilihan atas media.
Para ahli mengelompokkan klasifikasi media
pembelajran berdasarkan taksonomi.
1.
Wilbur scramm (1977) mengklasifikasikan media
menurut kompleksitas dan besarnya biaya. Beliau membedakan anatar media rumit
dan mahal dn media sederhana. Media dikelompokkan menurut kemampuan daya
liputnya, yaitu:
1)
Liputan luas dan serentak, seperti TV, radio.
2)
Liputan batas pada tempat/ruang, seperti film,
video, slide, poster, audio, tape
3)
Media untuk belajar individual atau mandiri seperti,
buku, modul, program belajar dengan komputer, telepon.
2.
Bretz (1985), mengidentifikasi ciri utama media
menjadi tiga unsur pokok, yaitu: suaru, visual, dan gerak. Menurut bekiau media
dapat diklasifikasikan menjadi * yaitu
1.
Audi visual gerak
2.
Media audio visual diam
3.
Media audio semi gerak
4.
Media visual gerak
5.
Media visual diam
6.
Media semi gerak
7.
Media audio
8.
Media cetak
3.
Bringgs (1986) lebih mengarahkan pada karakteristik
menurut stimulus yang dapat ditimbulkan dari pada medianya sendiri, yaitu
kesesuaian rangsangannya dengan
karakteristik pebelajar, tugas pembelajaran dan bahan dan transmisinya. Beliau
selanjutnya mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan dalam
pembelajaran, yaitu: obyek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak,
pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film,
televisi, dan gambar
4.
Duncan (1987) mengklasifikasikan menurut hirarki
pemanfaatannya untuk pendidikan. Beliau ingin mengsejajarkan biaya investigasi
kelangkaan dan keleluasaan lingkup
sasarannya, dan dilain pihak adalah kemudahan pengadaan serta penggunaan
keterbatasan lingkupsasaran dan rendahnya biaya, serta tingkat kerumitan
perangkat medianya dalam satu hirarki. Dengan kata lain semakin rumit jenis
perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya dan semakin
susah pengadaanya, tetapi semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup
sasarannya. Sebaliknya semakin sederhana perangkat media yang digunakan semakin
rendah/ murah biayanya, dan pengadaannya makin mudah, sifat penggunaannya makin
khusus, seperti lingkup sasarannya lebih terbatas.
5.
Gagne (988) menyebutkan 7 macam kelompok media tanpa
menyebut jenis dari masing-masing mediannya., yaitu:
1.
Benda untuk didemonstrasikan
2.
Komunikasi lisan
3.
Media cetak
4.
Gambar diam
5.
Gambar gerak
6.
Film bersuara
7.
Dan mesin
belajar.
6.
Djahiri(1989),mengklasifikasikan media pembelajaran
menurut karakteristiknya, yaitu:
1.
Media audio atau verbal mulai dari suara pembelajar
samapai alat bantu yang bersuara lainnya.
2.
Media visual, mulai dari sifat prilaku dan
penampilan pembelajar sampai pada alat bantu yang dapat dilihat
3.
Media gestural (gerak), mulai dari mimik wajah guru
atau pembelajar sampai pada semua gerak pembelajar atau pihak lain
7.
Sadiman (19900, mengklasifikasikan media yang telah
dikemukakan beberapa ahli sebelumnya, dapat dilihat bahwa sampai saat ini belum
terdapat tentang suatu kesepakatan tentang taksonomi media yang berlaku umum
dan mencangkup segala aspeknya, khususnya untuk suatu sistem instruksional
(pembelajaran).
8.
Allen, mengklasifikasikan dan mengelompokkan media
menjadi 10 yaitu:
1.
Visual diam
2.
Film
3.
Televisi
4.
Obyek
5.
Dimensi
6.
Rekaman audio
7.
Pelajaran terprogram
8.
Demonstrasi
9.
Buku teks cetak
10.
Dan sajian lisan
9.
Gerlach dan ely, mengklasifikasikan dan
mengelompokkan media menjadi 8 kelompok
berdasarkan ciri-ciri fisiknya, yaitu:
1.
Benda sebenarnya
2.
Presentase verbal
3.
Presentase grafik
4.
Gambar diam
5.
Gambar gerak
6.
Rekaman suara
7.
Pengajaran
8.
Simulasi
10.
Ibrahim (1997), mengklasifikasikan dan mengelompokkan
media berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya
menjadi 5, yaitu:
1.
Media tanpa proyeksi dua dimensi (gambar, bagan,
poster,grafik, peta dasar)
2.
Media tanpa proyeksi tiga dimensi (benda sebenarnya,
model boneka.
3.
Media audio (radio dan audio tape recorder)
4.
Media dengan proyeksi (film stip, slide)
5.
televisi dan video.
D.
Karakteristik media pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki
karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi.
Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya, lingkup
sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai (Sadiman,
dkk., 1990). Karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuannya
membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini, pengetahuan
mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk
pengelompokan dan pemilihan media. Kemp, 1975, (dalam Sadiman, dkk., 1990) juga
mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar pemilihan media yang
disesuaikan dengan situasi belajar tertentu.
Gerlach dan Ely mengemukakan tiga
karakteristik media berdasarkan petunjuk penggunaan media pembelajaran untuk
mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak mampu atau kurang
efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau ciri media pembelajaran
tersebut (Arsyad, 2002) adalah:
a) ciri fiksatif, yang
menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan
merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek;
b) ciri manipulatif, yaitu
kamampuan media untuk mentransformasi suatu obyek, kejadian atau proses dalam
mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai contoh, misalnya proses larva
menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu
yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse recording).
Atau sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat diperlambat penayangannya agar
diperoleh urut-urutan yang jelas dari kejadian/peristiwa tersebut;
c) ciri distributif, yang menggambarkan kemampuan
media mentransportasikan obyek atau kejadian melalui ruang, dan secara
bersamaan kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar siswa, di berbagai
tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian
tersebut.
A.
Media visual atau grafis
Media pembelajaran sebagai
bagian dari tehnologi pembelajaran memiliki karakteristik sendiri-sendiri
berdasarkan jenis, sifat dan bentuknya. Masing-masing media juga memiliki
kekurangan dan kelebihan sendiri. Dengan kata lain tidak ada satupun yang
mengatasi dan mengungguli media lainnya dalam segala aspek, sehingga dapat
menggantikan segala bentuk media yang lain. Karena itu perlu dipahami ciri
karakteristik media. Ini akan menjadi salah satu faktor dalam penentuan atau
pemilihan media berikutnya.
Karakteristik atau ciri khas
suatu media berbeda menurut tujuan atau maksud mengelumpokkannya antara lain:
1.
Schramm mengelompokkan media menurut karakteristik
pemakai ekonomis, lingkup sasarannya yang dapat dilihat, dan kemudahan
kontrolnya yang mudah pemakai.
2.
Gagne mengelompokkannya denagn melihat kemampuan
media membangkitkan rangsangan indra penglihatan, pendengaran, perabaan dan
penciuman. Juga dilihat dari kesesuaiannya dengan tingkatan harir belajar.
3.
Kemp megemukakan karakteristik media adalah
berdasarkan karakteristik dasar pemilihan sesuai dengan situasi pebelajar
tertentu.
Beberapa jenis media yang sering digunakan dalam kegiayan pembelajaran:
1.
Media visual atau grafis
Media visual biasa juga disebut
dengan istilah media grafis. Media visual atau grafis berkaitan dengan indra
penglihatan. Media apabila ini dipergunakan pada kegiatan pembelajaran, maka ia
berfungsi untuk menyalurkan media pesan pembelajaran kepada penerima pesan dalam hal ini ialah pebelajar atau
siswa. Saluran yang dipergunakan menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol
tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat
berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi
pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan.
Media visual dapat digolongkan
dalam beberapa bagian, yaitu: media visual gerak dan media visual diam. Media
visual diam seperti: ilustrasi, foto, flash card, potongan gambar, film
bingkai, proyektor tak tembus pandang, microfis, overhead proyektor, stereo,
proyektor, micro proyektor, grafik, bagan, diagram, poster, gambar kartun.
Sedangkan yang termaksud media visual gerak, seperti: gambar-gambar proyektor
gerak seperti: film bisu, simulasi dan sebagainya.
Media visual berfungsi dalam media pembelajaran
adalah untuk:
a.
Mengembangkan kemampuan visual belajar (siswa)
b.
Mengembangkan daya imajinasi anak
c.
Membantu mengembangkan dan meningkatkan penguasaan
anak terhadap hal-hal yang abstrak.
d.
Mengembangkan daya kreatifitas siswa.
e.
Harganya relatif murah
f.
Mudah didapat dan mudah digunakan
g.
Dapat memperjelas suatu masalah
h.
Lebih realistik
i.
Dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan
j.
Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
Media visual atau grafik dapat dibagi dua yaitu
media visual gambar dan media visual grafik.
1.
Media gambar
Media gambar cukup banyak jenisnya yang dapat
dipergunakan sebagi media pembelajaran. Tiap-tiap gambar akan memiliki
kelebihan dan keterbatasan tertentu yang berbeda antara jenis gambar yang satu
dengan jenis gambar yang lainnya.
Ada beberapa jenis media gambar yang dapat dijadikan
media pembelajaran seperti:
a.
Stick figura
Stick figura adalah jenis
gambar yang paling sedergana dan hampir setiap guru dengan mudah dapat
memperolehnya. Gambar stick figura sepintas seperti gambar anak-anak, karena
hanya terdiri dari garis dan lingkaran, sehingga denagn mudah dengan pembelajar
(guru) dapat mengambarkan langsung dipapan tulis.
Untuk membuat stick figura
perlu untuk mempertimbangkan beberapa hal: kejelasan bantuk, proporsi atau
ukuran gambar, komposisi atau keindahan gambar. Gambar stick firuga mempunyai
kelebihan, mudah dibuat oleh pebelajar atau guru, tidak memerlukan bahan
pendukung, bisa digunakan untuk hampir semua materi pelajaran. Membantu guru
dalam memperjelas materi pelajaran, biayanya murah, mudah didapat dan
dilakukan. Kelemahannya, membutuhkan keterampilan tersendiri terutama dalam
menempatkan gambar-gambar, tidak semua guru memiliki keterampilan membuat
gambar stick figur.
b.
Sketsa
Sketsa adalah pengambaran
pokok-pokok obyek dengan goresan atau polesan tinta yang esensial secara
spontanitas, untuk memberi kesan-kesan atau penekanan tertentu. Sketsa dapat diberisedikir
arsiran denagn mengunakan garis atau balok hitam sesuai keinginan si pembuat.
Sketsa merupakan gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan
bagian-bagian pokoknya tanpa detail.
Sketsa memiliki kelebihan,
dapat menarik perhatian siswa , menghindarkan verbalisme, memperjelas
penyampaian pesan, biayanya relatif murah dan mudah karena dapat dibuat
langsung oleh pebelajar saat menerangkan materi pelajaran, tingkat pemahaman
terhadap tidak terlalu tinggi dn sulit serta lebih mudah karena obyeknya sangat
realistik. Sedangkan kekurangannya, memerlukan keterampilan khusus oleh guru,
dan hanya bisa dipergunakan pada saat sedang berlangsungnya pembelajaran, guru
dituntut kemampuannya membuat atau untuk mencari sketsa yang sudah ada dan
cocok denagn kebutuhan.
c.
Gambar bentuk
Gambar bentuk adalah gambar
yang mengambil obyeknya dari bentuk-bentuk alam, oleh karena itu hasil gambar
bentuk ini hampir menyamai modelnya, maka ketepatan dan kemiripan dengan benda
aslinya. Untuk itu diperlukan pengetahuan teknis yang matang.
Gambar bentuk sangat baik
dijadikan sebagai media pembelajaran, karena disamping realistik juga memiliki
nilai-nilai keindahan, sehingga menarik untuk diamati. Dalam proses
pembuatannya relatif sulit bila dibandingkan denagn sketsa.
Agar supaya gambar bentuk
menarik sebagi media pembelajaran, perlu dipertimbangkan beberapa hal:
ketepatan bentu, presfetik gambar sehingga menimbulkan kesan ruang dan jarak,
proporsi sesuai dengan obyek, komposisi menari, memilki kesan gelap, terang
obyek yang digambarkan, dan memilki nilai-nilai keindahan.
Gambar bentuk memilki
keindahan, lebih realistik karena gambar yang ditampakkan mendekati aslinay,
mamilki nilai-nilai keindahan, lebih menarik dan lebih merangsang pembelajar
(siswa). Sedangkan kelemahannya, ketepatan bentuk, harus mampu mempreskripsi
gambar sehingga menimbulkan kesan, posisi dan komposisi harus jelas dan sesuai
dengan obyek sesungguhnya.
d.
Ilustrasi
Ilustrasi adalah gambar yang
dapat menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Goresannya sederhana, namun
memilki peran yang kuat untuk memperjelaskan maksud cerita. Garis-garisnya
ekspresif, memberi kesan hidup dan bergerak. Gambar ilustrasi biasanya mudah
untuk diterjemahkan kedalam kata-kata
atau kalimat. Gambar ilustrasi biasanya disuakai anak-anak yang banyak
mengisi buku-buku cerita kesukaan mereka.
Ilustrasi sangat baik untuk
dimanfaatkan sebagi media pembelajaran, disamping mudah memperolehnay juga
efektif dalam pengunaanya. Ilustrasi juga mempunyai kelebihan, mudah dikerjakan
dan diperoleh, lebih disukai anak-anak, terutama anak yang karakter belajarnya
visual. Sedangkan kelamahanya, membutuhkan keterampilan tersendiri dalam
membuat dan menyusun gambar, membutuhkan imajinasi dan ketelitian yang tinggi,
dan tidak menarik kepada anak yang auditif.
e.
Foto
Penggunaan foto sebagai media
pembelajaranbersifat realistik dan akurat. Gambar yang tertera dalam sebuah
foto merupakan rekaman dari obyek yang sebenarnya. Oleh kare itu foto dapat
memberikan informasi secara akurat dan meyakinkan.
Sebagai media pembelajaran,
foto merupakan jenis gambaran yang paling umum digunakan dan juga bersifat
universal. Informasi yang disampaikan lewat foto dapat dipahami dimana saja,
karena sifatnya yang realistik dan akurat. Sebuah gambar yang mampu
membicarakan lebih banyak dari seribu kata. Media foto bila digunakan dalam
pembelajaran akan dapat mengungkapkan banyak sebatas kemampuan manusia
menterjemahkannya. Foto mempunyai kelebihan, bersifat kongkrit, mengatasi ruang
dan waktu, mengatasi keterbatasan pengamatan kita, dapat memperjelas suatu
masalah dalm bidang apapun dan tingkat usia, murah harganya, dapat didapatkan
serta mudah dipergunakan tanpa mempergunakan alat khusus. Sedangkan
kelemahannya, hanya menekankan persepsi indra mata, benda yang terlalu kompleks
kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran, dan ukurannya sangat terbatas,
membutuhkan komposisi yang baik, jelas dan tajam.
f.
Foster
Poster merupakan gabungan dari
gambar dan tulisan ringkas dalam satu bidang gambar. Gambar yang memiliki
nilai-nilai estetis agar dapat menarik perhatian orang yang melihat. Poster
berfungsi sebagai sarana penyalur informasi yang bersifat mengajak, memberi
saran atau memperkenalkan sesuatu pada orang lain. Poster mampu mempengaruhi
dan memberi motivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster dapat dilihat
diatas kertas, kain, batang kayu. Pemasangannya biasa dikelas, diluar,
dimajalah, dipohon, dan bahkan bisa ditepi jalan, ukurannya bisa bermacam-macam
tergantung kebutuhan.
Kelebihan poster, sederhana
menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok, berwarna, slogannya
ringkas, tulisannya jelas, dan motifnya bervariasi.
g.
Flash card
Media pembelajaran ini berisi
kata-kata, gambar, atau kombinasinya yang dapat digunakan untuk mengembangkan
perbendaharaan kata-kata dalam pembelajaran terutama pembelajaran bahasa
khususnya bahasa asing. Flash card ini sidah ada dijual di toko-toko buku,
namun demikian pembelajaran atau guru dituntut untuk dapatmembuat sendiri media
ini. Media ini mempunyai kelebihan, memudahkan pembelajar menghafalkan kosa
kata terutama bahasa asing, gambar yang dikombinasi dengan benda dan namanya
lebih mempermudah memahaminya.
h.
Folder
Folder biasa juga disebut
dengan brosur, adalah gambar-gambar yang menyajikan informasi melalui selembar kertas yang dilipat-lipat.
Pada lipatan paling depan diberi gambar yang menarik dan halaman yang
berikutnya adalah penyajian informasi melalui tulisan atau gambar. Folder atau
brosur apabila dilipat dapat menyerupai buku.
Penggunaan folder sebagi media
pembelajaran dapat membantu proses belajar mengajar, karena dapat melengkapi
penjelasan pembelajar atau guru dengan melihat dan membaca informasi yang
lengkap. Kelebihan folder atau brosur adalah pada halaman yang luar yang sekaligus
menjadi sampul dapat menarik perhatian, judulnya selalu sesuai dengan isi,
lipatan folder tersusun dan sama besar, gambar dan tulisannya lebuh jelas dan
menarik, dalam penyajian infosmasi selalu tuntas. Sedangkan kekurangannya,
informasi yang disampaikan sanagt terbatas atau pendek, terbatas pada materi
atau informasi tertentu, dan biayanya agak mahal.
i.
Kartun dan karikatur
Kartun dan karikatur adalah
jenis media gambar yang lucu, sehingga banyak disukai orang. Dalam
penampilannya gambar selalu menggunakan simbol-simbol dan interpretative yang
kadang-kadang agak berlebihan untuk menyampaikan pesan atau sikap terhadap
sesuatu, seseorang, situasi atau kejadian tertentu. Nilai pendidikannya cukup
besar terutama untuk menarik perhatian dan dapat mempengaruhi sikap dan
prilaku.
Karikatur selalu lucu dan
bersifat sindirian, maka obyak yang dikira-kira umumnya adalah hal-hal yang
faktual dan aktual. Sebagai media pembelajaran, gambar kartun dan karikatur
memilki beberapa kelebihan, menarik bagi siswa, lucu dan menyenangkan, karena
perasaan senag dapat membangkitkan motivasi belajar, komunikatif meskipun tanpa
teks, dan pesan yang disampaikan lama berkesan. Sedangkan kelemahannya,
karikatur yang diperankan kartun cenderung ditiru oleh anak, gambarnya agak berlebihan(melebihi
aslinya), terlalau banyak rekayasa imajinasi.
2.
Media grafik
Grafik adalah media
pembelajaran yang banyak digunakan dan mudah mendapatkannya. Grafik sangat
efektif dalam menyalurkan informasi melalui simbol kata-kata, gambar, garis,
serta mengandung unsur angka-angka dan keterangan singkat. Gambar ini sangat
sedikit sekali mengandung unsur bentuk dan lebih mengandung unsur geometris,
oleh karena grafis bersifat abstrak.
Sebagai media pembelajaran,
grafik mempunyai beberapa kelebihan
1.
Bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat data
kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
2.
Cepat mengadakan analisa, interpretasi, dan
perbandingan.
3.
Penyajiannya jelas, menarik, cepat, logis dan
ringkas. Penyajian grafik yang baik adalah harus rapi dan jelas untuk dilihat,
mempunyai bidang dan jalur-jalur yang jelas dan tegas.
Macam-macam media grafis:
a.
Grafik garis
Yaitu grafik yang menggunakan
garis-garis yang terdiri dari garis-garis absis dan ordinat, atau garis
horizontal dan vertikal. Garis-garis itu dapat menunjukkan suatu keadaan atau
perkembangan dalam jangka waktu tertentu dengan jelas.
b.
Grafik batang
Grafik batang juga menggunakan
garis-garis yang mengkomunikasikan garis horozontal dan garis vertikal yang
dibuat garis bantu berbentuk petak-petak. Pada garis ini dapat dilihat dengan
jelas perbandingan keadaan dari waktu ke waktu. Untuk mengambarkan grafik
batang ini diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak lurus. Sumbu datar ini di
bagi menjadi beberapa skala bagian yang sama, begitu juga sumbu tegaknya. Skala
pada sumbu datar dan sumbu tegak tidak perlu sama.
c.
Grafik lingkaran
Grafik lingkaran juga disebut
denagn circle graph menunjukkan hubungan yang bersifat presentase atau hubungan
frekuensi. Grafik ini berupa gambar sebuah lingkaran yang dibagi-bagi menjadi
beberapa sektor. Tiap sektor menggunakan kategori data yang telah diubah
menjadi bentuk grafik lingkaran.
d.
Grafik simbol
Grafik simbol ialah grafik yang
menggunakan gambar sebagi simbol untuk menghitung jumlah yang digariskan.
Grafik ini sanagt menarik untuk di lihat, lebih menarik lagi jika simbol yang
digunakan cukup bagus dan memiliki karakteristik tertentu. Tiap satuan jumlah
tertentu dibuat sesuai denagn dayanya.
Grafik juga disebut kartogram,
yang melukiskan keadaan hubungan dengan tempat kejadiannya. Namun secara khusus
peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang:
a.
Keadaan permukaan bumi, daratan rendah,
sungai-sungai, gunung-gunung dan serta perairan.
b.
Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat
lain:data budaya dan kemasyarakatan.
c.
Data ekonomi misalnya, pertanian.
Manfaat dan kelebihan grafik dan globe:
1.
Memungkinkan siswa mengerti posisi dan kesatuan
politik, perbedaan ras, dan budaya antar bangsa, benua dan pulau.
2.
Merangsang minat siswa untuk mengetahui tentang
penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis dan sebagainya.
3.
Chart (bagan)
Media bagan (chart) adalah
suatu media pengajaran yang menyajiak sacara diagramatik dengan menggunakan
lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi ayng menunjukkan
perkembangan ide, obyek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan
ruang. Pesan ayng akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu
proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.
Menurut arief S Sadiman, dkk
(1986) mengemukakan bahwa media bagan ini sebagai media yang baik bilamana:
1.
Dapat dimengerti oleh anak
2.
Sederhana dan tugas tidak rumit
3.
Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap
bermasa juga tidak kehilangan daya tarik.
Beberapa jenis bagan antara lain:
a.
Bagan pohon
Bagan pohon ini menggambarkan
arus diagram barasal dari akar kebatang menuju kecabang-cabang dan
ranting-ranting. Bagan ini juga dapat menggambarkan suatu keadaan
pengelompokkan untuk menghindari kebingungan murid-murid maka bagan ini dapat
digunakan secara bertahap peragaan dimulai dari bagaian-bagian yang akan
diterangkan lenih dulu.
b.
Bagan organisasi
Bagan ini adalah suatu bagan
yang menggambarkan susunan dan hirarki suatu organisasi. Bagan semacam ini
dihungankan oleh garis-garis, dan masing-masing garis mempunyai arti tertentu. Dalam
bagan oeranisasi ini dapat dilihat dengan jelas bidang-bidang yang terdapat di
dalamnya, dan juga diketahui siapa yang bertanggung jawab, dan otoritas dalam
bidang masing-masing sertadalam organisasi secara keseluruhan.
c.
Bagan arus
Bagan arus, menggambarkan arus
suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja
antara berbagai bagian atau seksiseperti halnya bagan organisasi. Gambar panah
sering kali menggambarkan arah araus tersebut.
d.
Bagan garis waktu
Bagan garis waktu adalah bagan
yang menunjukkan atau yang menggambarkan kronologi atau hubungan peristiwa
dalam suatu periode atau waktu. Pesan-pesan yang disampaikan biasanya disajikan
dalam bagan secara kronologis.
B.
Media audio
1.
Radio
Radio merupakan perlengkapan
elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan
aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan beberapa peristiwa penting dan
baru. Radio juga dapat digunakan sebagai media pendidikan dan pengajaran yang
efektif.
Beberapa keuntungan radio
sebagai media pendidikan dan pembalajaran:
a.
Harga lebih murah dan dapat dibeli oleh sebagai
besar masyarakat.
b.
Dapat dipindahkan dari satu ruang keruang lain
c.
Radio dapat mengembangkan imajinasi anak didik
d.
Merangsang partisipasi aktig pendengar.
2.
Tape recorder
Tape recorder adalah alat
perekam yang digunakan pita dan kaset. Tape recorder salah satu media
pembelajaran yang tidak diabaikan untuk menyampaikan suatu informasi, karena
mudah di gunakannya.
Ada beberapa kelebihan tape recorder
1.
Mudah dikontrol oleh pembelajar (guru) dan dapat
diulang-ulang untuk untuk mendengarkan
hal yang sama.
2.
Cocok untuk pembelajaran bahasa dan musik.
3.
Tidak terikat oleh waktu
4.
Pita rekaman dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
5.
Dapat digunakan untuk kebutuhan remediasi
Sedangkan kelemahannya:
1.
Daya jangkauannya agak terbatas
2.
Rekaman mudah terhapus
3.
Biaya pengadaian agak mahal
4.
Komunikasinya hanya satu arah.
3.
Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat
untuk meltih siswa untuk mendenagr dan berbicara dalam bahasa asing denagn
jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam laboratorium
bahasa siswa dapat duduk sendiri-sindiri pada bilih ahnistik dan kotak suara
yang telah tersedia.
C.
Media proyeksi
1.
Media Visual
Dua Dimensi
Media visual
dua dimensi merupakan media yang bersifat elektronik yang diproyeksi dan
terdiri dari perangkat perangkat keras dan perangkat lunak. Ada beberapa jeni
media visual dua dimensi ini adalah:
a.
Overhead Proyector ( OHP )
OHP ini telah
ditemukan sejak tahun 1930-an yaitu sejak adanya penemuan lensa fresnal yang
digunakan dalam OHP. Penggunaan OHP dalam dunia pendidikan memiliki
beberapa keuntungan:
1.
Bersifat
konkrit. OHP dapaat merangsang indra mata siswa disamping indera telinga
melalui kata-kata guru, sehingga materi yang disampaikan lebih konkrit
2.
Mengatasi batas
ruang dan waktu, benda-benda yang sulit dibawa kedalam kelas dan
kejadian-kejadian masa lampau dapat dilihat dengan menggunakan OHP
3.
Mengatasi
kelemahan-kelemahan proses indera, gerakan suatu objek yang terlalu cepat atau
teralalu lambat yang tidak dapat diamati dengan sempurna maka dengan membuat
gambar diatas transparan dapat diatasi dengan baik
4.
Transparasi
dapat ditulis saat OHP digunakan dan pengontrolan siswa-siswa dengan mudah
dapat dilakukan karena guru dan siswa selalu berhadapan
5.
Dapat digunakan
pada cahaya yang terang karena OHP menghasilkan cahaya yang kuat
6.
Lebih efektif
karena informasi yang disampaikan lebih banyak dalam waktu yang relatif
singkat, karena telah dipersiapkan terlebih dahulu dan dapat digunakan dengan
teknik berlapis
7.
Tidak terlalu
menggunakan grafik fisik OHP dapat dihidup matikan dan bagian yang belum
diterangkan dapat ditutup dengan keras
8.
Dapat
dipergunakan berulang-ulang atau dapat disimpan dan diambil bila diperlukan
9.
Dapat digunakan
bersama media lainnya seperti papan tulis dan sebagainya
10.
Dapat
dipindah-pindah dari satu kelas kekelas lainnya
11.
Dapat
disorotkan kedinding yang berwarna terang bila tidak ada layar
12. Dapat digunakan warna jika diperlukan
b.
Slide
Silde dan
flmstrip merupakan media yang diproyeksikan dan dapat dilihat dengan mudah oleh
para siswa dikelas. Slide adalah sebuah ganbar transparan yang diproyeksikan
oleh cahaya melalui proyektor. Merupakan Andre Rianto (1982: 49-50) sound slide
mempunyai keistimewaan sebagai berikut:
1.
Mampu menarik
perhatian anaka-anak
2.
Meletakkan
dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir dapat menghindarkan
pengertian-pengertian yang abstrak
3.
Memberikan
pengalaman-pengalaman yang nyata kepada anak didik sehingga dapat menumbuhkan self
activity
4.
Mengembangkan
keteraturan dan kontinuitas berpikir, didalam sound slide ada beberapa
squence, dan tiap squence tersebut ada message yang akan
diungkapakan
5.
Ikut membantu
menumbuhkan pengertian, yang akan mempengaruhi perkembangan bahasa anak
6.
meletakkan
dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar anak, sehingga memungkinkan
hasil belajar lebih tahan lama menetap didalam diri anak
c.
Filim Strip
Film strip
disebut juga filim slide, stripfilm dan still film yang arti dan fungsinya
sama. Ukuran film strip ada dua jenis yaitu:
1). single frame
2). double frame.
Slide dan
Filmstrip memberikan keuntungan dalam kegiatan proses belajar mengajar. Oemar
Hamalik ( 1985 : 91 ) mengemukakan bahwa slide dan filmstrip mengandung
nilai-nilai sebagai berikut:
1) Penyajiannya berupa satu unit atau satu
kesatuan yang bulat
2) Menimbulkan dan mempertinggi minat murid
3) Setiap sistem dalam kelas melihat gambar
yang sama dan dalam waktu yang sama
4) Merangsang diskusi kelas
5) Dapat dipertunjukkan pada ruang setengah
gelap, tidak seperti halnya gaambar filim
6) Lebih efesien
7) Dapat digunakan untuk semua bidang
pengajaran dan juga untuk semua tingkat usia
2. Media Audio
Visual Gerak
Media audio
visual gerak dapat berupa:
a.
Filim Bersuara
Film yang
dimaksud disini adalah filim sebagai alat audio visual untuk pelajaran,
penerangan atau penyuluhan. Keuntungan atau manfaat film adalah:
1)
Film dapat menggambarkan suatu proses
2)
Dapat menimbulakan kesan ruang dan waktu
3)
pengambarannya bersifat 3 dimensi
4) Suara
yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi
murni
5)
Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya
6)
Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan
Film juga
memiliki kerugian-kerugian yaitu:
1)
Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan
sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan menggangu konsentrasi audien
2)
Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat
3) Apa
yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan
4)
Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal
Dalam menilai
baik tidaknya sebuah film, Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)
Dapat menarik minat anak
2)
Benar dan autentik
3)
Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan
4)
Sesuai dengan kematangan audien
5)
Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar
6)
Kesatuan dan squence-nya cukup teratur
7)
Teknis yang dipergunakan cukup memahami persyaratan dan cukup memuaskan
Ada beberapa
klasifikasi dlam film, yaitu:
1)
Film informasi
2)
Film kecakapan
atau drill
3)
Film appresiasi
4)
Film
dokumentar, bertujuan untuk memberikan gambaran yang sebenarnya tentang suatu
cerita dengan menggunakan masyarakat yang nyata dan dalam situasi-situasi yang
nyata pula
5)
Film rekreasi
6)
Film episode,
yaitu film yang terdiri dari edisi-edisi yang pendek. sifat dasar film efisode
ini non profit
7)
Film sain
8)
Film berita (
news )
9)
Film industri
10)
Film provokasi,
film ini ditujukan untuk menjelaskan mata pelajaran tertentu kepada anak-anak,
film ini akan mendorong adanya diskusi diantara anak-anak dikelas
b.
Televisi
Televisi adalah
perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang
meliputi gambar dan suara. Televisi sebagai media pengajaran mengandung
beberapa keuntungaan antara lain:
1)
Bersifat langsung dan nyata serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya
2)
Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara
3)
Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau
4)
Dapat mempertunjukkan banyak hal dan banyak segi yang beraneka ragam
5)
Banyak mempergunakan sumber-sumber masyarakat
6)
Menarik minat anak
7)
Dapat melatih guru baik dalam pre-service maupun dalam incervice training
8)
Masyarakat diajak berpartisipasikan dalam rangka meningkatkan perhatian mereka
terhadap sekolah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ø Peranan
media pembelajaran
Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani
(1997), diantaranya adalah:
a. Media pembelajaran mengatasi
perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
b. Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang
kelas.
c. Mengamati benda yang terlalu kecil.
Ø Fungsi Media Pembelajaran
Terdapat beberapa fungsi media pembelajaran yang
dikemukakan oleh para ahli:
Nana Sujana dan
Ahmad Rivai (1991)
Beliau menjelaskan bahwa media
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa pada pengajaran yang pada
gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai. Ada dua
alasan untuk memperkuat pernyataan tersebut.
1. Berkenaan
dengan proses belajar pebelajar (siswa).
2. Berkenaan
dengan taraf berfikir siswa.
Ø Klasifikasi media pembelajaran
Wilbur scramm (1977) mengklasifikasikan media
menurut kompleksitas dan besarnya biaya. Beliau membedakan anatar media rumit
dan mahal dn media sederhana. Media dikelompokkan menurut kemampuan daya
liputnya, yaitu:
1.
Liputan luas dan serentak, seperti TV, radio.
2.
Liputan batas pada tempat/ruang, seperti film,
video, slide, poster, audio, tape
3.
Media untuk belajar individual atau mandiri seperti,
buku, modul, program belajar dengan komputer, telepon.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajara. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persad
Asnawir dan Basyiruddin Usman,
2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers. 2002
Djamarah
Bahri Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta
Sadiman S. Arief, dkk.1984. Media
Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. 1984
Sanjaya, Wina . 2010. Perencanaan
dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajara. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persad
Asnawir dan Basyiruddin Usman,
2002. Media Pembelajaran Jakarta: Ciputat Pers. 2002
Djamarah
Bahri Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta
Sadiman S. Arief, dkk.1984. Media
Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. 1984
Sanjaya, Wina . 2010. Perencanaan
dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
izin copy
BalasHapus