ERTIN, MAKALAH MENGHINDARI PERBUATAN SYIRIK
(SEBELUM MENGHARGAI ORANG LAIN YAKNI HARGAI DULU DIRI SENDIRIMU
MENGHINDARI
PERBUATAN SYIRIK
‘’Makalah ini Di susun Guna untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Pembelajaran Akidah Akhlak’’
OLEH :
ERTIN
NIM. 14 01 01 01 143
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM V
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2016
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين و
الصلاة و السلام على أشرف الأنبياء و المرسلين و
على آله و أصحابه أجمعين.
أما بعد
Segala puji bagi Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan baik berupa nikmat kesehatan ataupun nikmat
kesempatan sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.
Shalawat dan
salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah meletakkan peradaban
kemanusiaan yang diridhoi Allah SWT.
Penulis tahu, bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dari sisi isi pembahasan,
penulisan kalimat dan sebagainya, beranjak dari
kesadaran itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif sebagai penambahan pengetahuan
bagi penulis dalam menyusun makalah selanjutnya.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah ini yang telah
memberikan ilmunya serta bimbingannya kepada
kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan Pada teman-teman
yang turut memberikan sumbangsih pikiran serta tenaga dalam penyusunan makalah
ini.
Penulis juga tak lupa untuk
meminta maaf yang sebesar-besarnya jika dalam pembuatan makalah ini ada
pihak/badan yang merasa dirugikan, karena semuanya hanya kebetulan saja.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR........................................................................................................
ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang...........................................................................................................
1
B.
Rumusan
Masalah......................................................................................................
1
C.
Tujuan........................................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian syirik........................................................................................................
2
B.
Macam-Macam
perbuatan Syirik...............................................................................
3
C.
Bahaya
Perbuatan Syirik............................................................................................
4
D.
Cara Menghindari
Perbuatan Syirik...........................................................................
5
E.
Hikmah
Menghindari Perbuatan Syirik.....................................................................
5
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................................
6
B.
Saran..........................................................................................................................
6
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Syirik
Secara bahasa syirik berasal dari Bahasa Arab
as-syirku yang artinya (1) ta’addudul aalihati (kemusyrikan), (2) al-musyariku (sekutu,
peserta), an-nashibu (bagian), dan asy-syirkatu wasysyarikatu (persekutuan,
perseroan).
Secara istilah syirik adalah perbuatan, anggapan atau
itikad menyekutukan Allah Swt. dengan yang lain, seakan-akan ada yang maha
kuasa di samping Allah Swt. Orang yang menyekutukan Allah disebut musyrik.
Syirik merupakan dosa besar yang tidak terampuni, seperti di firmankan oleh
Allah Swt.dalam surah an- nisa ayat 48:
¨bÎ) ©!$# w ãÏÿøót br& x8uô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótur $tB tbrß y7Ï9ºs `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8Îô³ç «!$$Î/ Ïs)sù #utIøù$# $¸JøOÎ) $¸JÏàtã ÇÍÑÈ
Artinya
:
Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Jadi,
Syirik adalah perbuatan menyekutukan allah dalam segala bentuk, baik itu
perkataan, perbuatan atau Iktiqad.
Banyak sekali ayat-ayat al-Qur’an yang memberikan
penegasan tentang larangan berbuat syirik atau penjelasan tentang kemustahilan
bahwa Allah itu memiliki sekutu atau sama dengan makhluk. Penjelasan agar tetap
teguh dalam mengakui keesaan Allah Swt. seperti dalam surah Luqman [31] ayat
32:[1]
#sÎ)ur Nåkuϱxî Ólöq¨B È@n=à9$$x. (#âqtãy ©!$# tûüÅÁÎ=øèC ã&s! tûïÏe$!$# $£Jn=sù öNßg8¯gwU n<Î) Îhy9ø9$# Nßg÷YÏJsù ÓÅÁtFø)B 4 $tBur ßysøgs !$uZÏF»t$t«Î/ wÎ) @ä. 9$Fyz 9qàÿx. ÇÌËÈ
Artinya :
Dan
apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka
sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus[1186].
dan tidak ada yang mengingkari ayat- ayat Kami selain orang-orang yang tidak
setia lagi ingkar.
2. Macam-Macam
Syirik
Syirik terbagi menjadi dua macam, yakni syirk akbar (syirik
besar) atau disebut juga dengan syirk jali (syirik nyata) dan syirk asghar (syirik
kecil) atau disebut juga dengan
syirk khafi (syirik samar-samar).
a. Syirik Akbar
Disebut syirik akbar atau syirk jali jika :
Ø melakukan perbuatan yang jelas-jelas
menganggap ada tuhan-tuhan lain selain Allah Swt. dan tuhan-tuhan itu
dijadikannya sebagai tandingan di samping Allah Swt.
Ø menganggap ada sesembahan selain Allah Swt.
Ø menganggap Tuhan mempunyai anak atau segala
perbuatan yang mengingkari kemahakuasaan Allah Swt.
Oleh karena itu mereka disebut musyrik sehingga perlu
dimurnikan ketauhidannya.
b. Syirik
Asghar
Syirik asghar (syirk khafi) ialah perbuatan yang
secara tersirat mengandung pengakuan ada yang kuasa di samping Allah Swt.
Misalnya, pernyataan seseorang: “Jika seandainya saya tidak ditolong oleh
dokter itu, saya pasti akan mati.” Pernyataan seperti ini menyiratkan
seakan-akan ada pengakuan bahwa ada sesuatu yang berkuasa selain Allah Swt.
Seorang mukmin yang baik dalam peristiwa seperti tersebut di atas akan berkata:
“seandainya tidak ada pertolongan Allah melalui dokter itu, saya pasti akan
mati.”
Contoh lain dari syirik kecil yaitu Bersumpah dengan selain Allah SWT, Meyakini suatu
benda memiliki kekuatan gaib, Menggantungkan Azima, Mantera, Sihir , Ramalan, Dukun dan
tenun serta Bernazar kepada selain Allah SWT.[2]
3. Contoh
Perilaku Orang yang Berbuat Syirik
Perilaku orang yang berbuat syirik sangat banyak
dicontohkan, baik di dalam Al-Qur’an maupun kisah-kisah dalam sejarah Islam.
Contoh-contoh seperti itu dimaksudkan agar bisa dijadikan pelajaran oleh orang
lain agar tidak melakukan hal yang serupa dan benar-benar mengerti bahwa perilaku
syirik itu adalah sesuatu yang tercela dan sangat dilaknat oleh Allah Swt.
Berikut ini adalah sepenggal kisah yang terjadi pada
masa Nabi Muhammad saw, tentang pengaruh al-Qur’an di kalangan kaum musyrikin
Arab. Seperti diketahui bahwa al-Qur’an adalah wahyu Allah yang memiliki
ketinggian dan kedalaman makna. Kehebatan isi al-Qur’an dan kekhasan metodenya
mampu menarik manusia untuk mengerti seruannya dan sekaligus mengimaninya.
Kejadian itu ternyata berpengaruh dan menarik hati
(penasaran) ketua-ketua musyrikin saat itu untuk secara sembunyi-sembunyi pergi
malam-malam mendengarkan bacaan Rasulullah di rumah beliau, padahal mereka
sudah saling larang untuk datang dan saling berjanji untuk tidak mendengarkan
bacaan al-Qur’an. Tetapi secara sembunyi-sembunyi waktu malam mereka keluar
diam-diam agar tidak diketahui. Mereka itu adalah Abu Jahl, Abu Sufyan, dan
Akhnas bin Syuraiz. Masing-masing datang dari arah berlainan ke dekat rumah
Rasulullah, kemudian mendengarkan bacaan beliau di tempat yang tidak bisa dilihat
oleh kedua temannya yang lain. Apabila mereka bertemu di jalan waktu pulang,
mereka saling mencela, lalu mereka pun saling berjanji untuk tidak lagi
mengulangi perbuatan itu agar tidak diketahui oleh orang lain, karena kalau ada
yang tahu, bisa-bisa orang itu mengikuti jejak mereka.
4. Bahaya
Perbuatan Syirik
Akibat negarif perbuatan syirik antara lain:
Ø Amalan saleh yang sudah dikerjakan oleh
orang-orang yang berbuat syirik akan lenyap dan sia-sia.
Ø Orang-orang musyrik benar-benar melakukan
kezaliman yang besar.
Ø Akan masuk ke dalam neraka jahannam. Allah
Swt. berfirman dalam Al-Qur’an surah al-Bayyinah ayat 6:
¨bÎ) tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. ô`ÏB È@÷dr& É=»tGÅ3ø9$# tûüÏ.Îô³ßJø9$#ur Îû Í$tR zO¨Yygy_ tûïÏ$Î#»yz !$pkÏù 4 y7Í´¯»s9'ré& öNèd ° ÏpÎy9ø9$# ÇÏÈ
Artinya;
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan
masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah
seburuk-buruk makhluk.
5. Cara
Menghindari Perbuatan Syirik
Di antara perilaku atau hal-hal yang bisa dilakukan
agar seseorang terhindar dari perbuatan syirik adalah sebagai berikut:
a. Selalu menegakkan shalat, karena dengan
melakukan salat yang benar akan terhindar dari perbuatan keji dan munkar.
b. Selalu berusaha meningkatkan ketakwaan
kepada Allah, karena dengan begitu akan selalu diberikan jalan keluar terhadap
segala masalah yang dihadapi.
c. Selalu berusaha melatih diri untuk senantiasa
ingat bahwa syirik itu adalah dosa yang paling besar di antara dosa-dosa yang
ada dan tidak akan diampuni oleh Allah Swt. Jika kita selalu berada di dalam
kesadaran bahwa syirik itu akan menyeret pelakunya ke neraka, maka kita akan
berusaha menghindari perbuatan syirik tersebut.
d. Selalu mengingat Allah di manapun berada.
Dengan selalu mengingat Allah hati akan tenang dan selalu berada dalam suasana
kontak batin dengan sang Khaliq. Ibadah merupakan salah satu komponen paling
mendasar dalam membangun kedekatan dengan Tuhan. Semakin banyak melakukan
ibadah semakin terbuka kesempatan untuk bisa dekat dengan Tuhan.[3]
6. Hikmah
menghindari perbuatan syirik
a. Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia.
b. Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaan.
c. Membuat manusia menjadi suci dan benar
d. Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal,
tidak mempunyai hubungan khusus dengan siapapun atau apapun yang menyebabkan
rusaknya iman.
e. Tidak mudah putua asa dengan keadaan yang dihadapi.
f. Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia. Dalam
hubungan ini ada dua hal yang membuat manusia menjadi pengecut, yaitu takut mati,
dan pemikiran yang menyatakan bahwa ada orang lain selain Allah yang dapat
mencabut nyawanya.
g. Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan,
menghalau rasa cemburu, dengki, dan iri hati.[4]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari pembuatan makalah ini yaitu
1.
Syirik adalah perbuatan menyekutukan allah
dalam segala bentuk, baik itu perkataan, perbuatan atau Iktiqad.
2.
Adapun
macam- macam ayirik ada dua yaitu syirik akbar dan syirik asghar.
3. Akibat negarif perbuatan syirik antara
lain:
Ø Amalan saleh yang sudah dikerjakan oleh
orang-orang yang berbuat syirik akan lenyap dan sia-sia.
Ø Orang-orang musyrik benar-benar melakukan
kezaliman yang besar.
Ø Akan masuk ke dalam neraka jahanam
4. Cara Menghindari Perbuatan Syirik
Ø Selalu menegakkan shalat.
Ø Selalu berusaha meningkatkan ketakwaan
kepada Allah.
Ø Selalu berusaha melatih diri untuk senantiasa
ingat bahwa syirik itu adalah dosa yang paling besar di antara dosa-dosa yang
ada dan tidak akan diampuni oleh Allah Swt.
Ø Selalu mengingat Allah di manapun berada
5. Hikmah menghindari perbuatan syirik yaitu Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia,
Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaan, dan Membuat manusia menjadi suci
dan benar, dll
B.
SARAN
Semoga dengan adanya
makalah ini para pembaca dan kami selaku
pemateri, mendapatkan manfaatnya. Dan apabila terdapat kekhilafan dan
kekurangan dalam penulisan atau penyajian makalah ini kami senantiasa
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini lebih
bermanfaat di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrohim.
usman. Dkk, 2014, Akidah Akhlak, cet. Ke -1,Jakarta: Kementrian Agama.
https://shonz512.wordpress.com/2010/04/03/makalah-syirik/html.
di akses tanggal 23 November 2016
http://anissofiadhani1.blogspot.com/2015/05/makalah-tentang-syirik.html
diakses tanggal 23 november 2016
[1] Abdurrohim. usman. Dkk, Akidah
Akhlak, cet. Ke -1, (Jakarta: Kementrian Agama,2014), hal.135-136.
[2] https://shonz512.wordpress.com/2010/04/03/makalah-syirik/html.
di akses tanggal 23 November 2016.
[3]Abdurrohim. usman. Dkk, Akidah
Akhlak, cet. Ke -1, (Jakarta: Kementrian Agama,2014), hal.138.
Ga ada bab i nyaaa
BalasHapus